TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Salat di Rumah dan Jaga Diri, Pesan Sultan ke Warga DIY

Sultan ajak warga memetik hikmah Idulftri saat pandemik

Humas Kepatihan Yogyakarta

Kota Yogyakarta, IDN Times- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan pesan Idulfitri kepada warga DIY. Menurut Sultan, perayaan Hari Raya Idulfitri tahun ini berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena berada di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: Begini Panduan Salat Idulfitri di Rumah Saat COVID-19 sesuai Fatwa MUI

1. Sultan meminta warga jalankan Salat Idulfitri di rumah

Infografik tata cara salat idulfitri (IDN Times/Arief Rahmat)

Masih belum redanya penyebaran COVID-19, kata Sultan, warga diminta untuk menjalankan Salat Idulfitri di rumah.

“Ketika fajar 1 Syawal terbit-merekah di esok hari nanti, tanda Ramadan telah kita tinggalkan. Tiada lafal yang layak dilantunkan selain takbir, tahlil dan takmid, untuk mengagungkan asma Allah semata. Salat Idul Fitri kali ini, terpaksa harus kita tegakkan di rumah. Mungkin juga jauh dari kerabat dekat, yang juga bergulat dalam rasa kerinduan,” kata Sultan mellaui pesan tertulisnya, Jumat (22/5). 

2. Sultan meminta warga untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar penyakit

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sunariyah)

Sultan berpesan kepada warga DIY yang masih sehat agar selalu meningkatkan daya tahan dan imunitas dari hari ke hari. Selain itu, Sultan meminta untuk bersyukur dan berpasrah diri.

“Seraya menunaikan Salat Hajad, agar dijauhkan dari keburukan segala macam penyakit,” ujar Sultan.

3. Banyak pasien sembuh dari COVID-19 karena kesabaran

Pasien sembuh dari virus corona meninggalkan rumah sakit ( ANTARA FOTO/REUTERS/Diego Vara)

Sultan menambahkan banyak warga DIY yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun pasien positif COVID-19, sembuh dari penyakit tersebut karena kesabaran dan tawakal. “Bagi mereka yang masuk PDP, bahkan penderita yang terkena Covid-19 berat pun, oleh karena sabar dan tawakkal, sumèlèh, senantiasa manêkung, manêgês, munajat, madhêp-mantêp ing Gusti, banyak dari mereka yang diberikan kesembuhan,” katanya.

Bahkan saat kondisi kritis, kata Sultan, kita jangan lupa untuk terus berjuang dan yakin akan pertolongan Tuhan. “Mereka seakan mendengar sayup-sayup suara macapat Mêgat-ruh, menjelang kidung Pocung. Tapi, tiba-tiba serasa dikembalikan dari batas kefanaan, perlahan beralih ke Asmârâdânâ, tembang kasih, meski masih dipenuhi rasa pilu dan kesedihan, namun ada bayang-bayang secercah harapan. Itulah wujud Asihing Gusti Allah, Sang Pemberi Kehidupan. Maka, ingatlah! Dan, temukanlah Dia,” ujar Sultan.

Baca Juga: Pembukaan Tempat Wisata di Yogyakarta Tunggu Gugus Tugas COVID-19 DIY

Berita Terkini Lainnya