Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kulon Progo, IDN Times - Tak mampu bayar gaji pegawai, seorang pemilik tempat wisata di Kulon Progo menjual objek wisata miliknya, yaitu Gunung Kuniran di Dusun Pandu, Desa Hargorejo.
Pemilik objek wisata Gunung Kuniran, Rahmat Prasetyo terpaksa melepas lahan wisata miliknya karena tidak ada wisatawan yang datang selama masa pandemik ditambah penerapan PPKM.
Baca Juga: 10 Makanan Khas Kulon Progo, Bikin Lidah Bergoyang
1. Belum ada investor yang serius untuk bertransaksi
Tempat wisata dijual di Kulon Progo. Instagram/gunungkuniranofficial Rahmat berencana menjual seluruh lahan dengan luas 2,8 hektare yang sudah dilengkapi dengan sertifikat hak milik (SHM).
"Rencananya saya jual hanya 1,5 hektare sampai dengan dua hektare. Namun, jika ada pembeli atau investor yang berminat membeli seluruhnya, bisa saja dilakukan. Namun, dengan sejumlah syarat," kata Rahmat.
Harga tanah ditawarkan Rp500 ribu per meter. Namun, angka tersebut tidak mutlak. Artinya, masih bisa terjadi negosiasi harga dengan calon pembeli. Namun hingga saat ini belum ada investor maupun calon pembeli yang serius bertransaksi dengannya.
2. Warga terlibat dalam pengembangan tempat wisata
Tempat wisata dijual di Kulon Progo. Instagram/gunungkuniranofficial Jika investor akan membeli seluruhnya, makan harus melibatkan masyarakat di sekitar objek wisata Gunung Kuniran. Selama ini, masyarakat juga berkontribusi terhadap kemajuan objek wisata Gunung Kuniran yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari Kota Wates, Kulon Progo.
"Selama ini kami libatkan warga yang berada di sekitar lokasi objek wisata Gunung Kuniran. Mereka tergabung dalam paguyuban Gunung Kuniran yang beranggotakan sekitar 45 orang. Saya ingin warga tetap dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata gunung Kuniran. Walaupun, nanti kepemilikannya bukan lagi atas nama saya," kata Rahmat dilansir Antara, Kamis (29/7/2021).
3. Tak lagi punya uang untuk menambah fasilitas
Tempat wisata dijual di Kulon Progo. Instagram/gunungkuniranofficial Rahmat mengatakan objek wisata Gunung Kuniran sudah beroperasi sejak tahun 2018. Gunung Kuniran sendiri sebenarnya belum utuh menjadi sebuah destinasi wisata. Namun, dirinya mengaku tidak bisa melanjutkan pengembangan karena cadangan uang semakin menipis.
"Pengembangan belum 100 persen. Fokus di pembangunan jalan. Paling bisa dikatakan baru 15 persen. Padahal, pengembangan kawasan Gunung Kuniran membutuhkan biaya yang besar. Objek wisata Gunung Kuniran tidak hanya menyajikan spot foto, tapi juga kuliner, outbound, hingga tempat minum kopi," kata Rahmat.