TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPPTKG Larang Warga Beraktivitas di Lokasi Potensi Bahaya Merapi 

BPPTKG ingatkan bahaya abu vulkanik hingga lahar hujan

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran, Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak tiga kali awan panas guguran Gunung Merapi terjadi selama sepekan, yaitu mulai tanggal 4 hingga 10 Februari 2022. Hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan luncuran awan panas terjadi dengan jarak luncur 1.800 hingga 2 ribu meter.

" Selama sepekan terjadi awan panas guguran, salah satunya dilaporkan terjadi hujan abu pada tanggal 6 Februari 2022 di Kecamatan Cangkringan, Sleman dan Musuk, Boyolali," papar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (11/2/2022).

 

1. Selama sepekan terjadi ratusan guguran lava

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Tak hanya awan panas guguran atau wedhus gembel yang keluar dari Gunung Merapi, ratusan guguran lava juga terjadi selama sepekan. 

"Terjadi guguran lava sebanyak 133 kali ke arah Barat Daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 ribu meter," papar Hanik. 

Baca Juga: Antisipasi Kubah Lava Merapi Longsor, Geologi Tambah Wilayah Bahaya 

2. Intensitas kegempaan tinggi

ilustrasi pengamatan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Berdasarkan analisis morfologi, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.007.000 m3.

Hanik Humaida memaparkan Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,7 cm per hari.

Berita Terkini Lainnya