TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Transportasi Sepeda Motor Gusur Angkutan Umum di Kabupaten Bantul

Kendaraan lebih menguntungkan dipakai orang melayat

Bus AKDP jurusan Yogya-Parangtritis. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times- Mudahnya warga Bantul memiliki sepeda motor membuat angkutan perdesaan kian teringkir. Jumlahnya dari hari ke hari semakin berkurang karena semakin menurunnya masyarakat menggunakan moda angkutan darat tersebut.

"Ya sekitar 10 tahun yang lalu penyebab menurunnya faktor masyarakat menggunakan angkutan umum karena adanya kredit motor dengan uang muka yang murah," kata Kepala Dinas Perhubungan, Pemkab Bantul, Aris Suhariyanta, Kamis (21/11).

 

Baca Juga: Material Padat Karya Buruk, Disnakertrans Evaluasi Pemenang Tender

1. Trayek AKDP hanya dilayani 28 unit kendaraan‎

Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suhariyanta. IDN Times/Daruwaskita

Aris menjelaskan berdasarkan data di instansinya jumlah trayek antar kota dalam provinsi (AKDP) mencapai 91 unit. Namun yang masih beroperasi rutin hanya 28 unit. Sedangkan untuk trayek angkutan perbatasan dari jumlah 75 unit sebanyak 52 unit yang beroperasi.

"Untuk trayek angkutan perbatasan ini yang masih lumayan banyak," ujarnya.‎

Trayek AKDP di Bantul sendiri melayani trayek Yogya-Parangtritis, Yogya-Panggang, Yogya-Samas, Yogya Pandansimo, Yogya-Wates dan Yogya-Ngentakrejo. Sedangkan untuk angkutan perbatasan melayani trayek Dlingo-Piyungan, Pantai Samas, Trisik, Pantai Baru, Srandakan, Parangtritis dan Imogiri.

2. Pengusaha angkutan enggan meremajakan kendaraannya

Bus AKDP jurusan Yogya-Parangtritis. IDN Times/Daruwaskita

Aris mengatakan pengusaha angkutan umum ini sengaja tidak meremajakan armadanya. Mereka menunggu armadanya sampai rusak dan tidak beroperasi lagi.

"Jadi kalau meremajakan tidak akan untung sama sekali. Bahkan unit angkutan umum yang ada saat ini daripada beroperasi di trayek lebih menguntungkan mengantarkan orang melayat, atau membawa warga menengok ke rumah sakit," katanya.

3. Ada ojol dan taksi online, tak perlu khawatir penumpang akan terlantar‎

Ilustrasi ojol sedang menunggu pesanan. IDN Times/Dini suciatiningrum

Aris mengaku tak khawatir meski jumlah angkutan darat terus menurun namun demikian masyarakat masih bisa menggunakan jasa ojol atau taksi online yang mungkin biayanya lebih murah dan bisa dijemput dari rumah.

"Yang jelas semua armada yang saat ini masih beroperasi dinyatakan laik jalan," ungkapnya.‎

Baca Juga: Beredar Video Banjir Lahar Merapi, BPPTKG: Jangan Panik  

Berita Terkini Lainnya