TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TPSS Gadingsari Ditutup, Krisis Sampah Mengancam Bantul

DLH Bantul minta masyarakat olah sampahnya secara mandiri

Ilustrasi penumpukan sampah. (Dok. Istimewa)

Intinya Sih...

  • TPSS di Kalurahan Gadingsari ditutup pada 17 Juli 2024, menyebabkan penumpukan sampah di berbagai lokasi.
  • Kontrak TPSS Gadingsari dengan DLH Bantul akan berakhir pada 20 Juli 2024, empat dari enam lubang pembuangan sampah sudah penuh.
  • Kepala DLH Bantul mengeluarkan surat penghentian sementara pelayanan pengambilan sampah dan meminta masyarakat untuk olah sampah secara mandiri.

Bantul, IDN Times - Krisis penanganan sampah kembali terjadi di Kabupaten Bantul setelah ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, pada 17 Juli 2024. Penutupan ini menyebabkan truk sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk sementara tidak dapat mengangkut sampah, yang mengakibatkan penumpukan sampah di berbagai lokasi.

1. TPSS Gadingsari ditutup mulai 17 Juli 2024

Lurah Gadingsari, Widodo, mengungkapkan bahwa kontrak TPSS Gadingsari dengan DLH Bantul akan berakhir pada 20 Juli 2024. Dari enam lubang berukuran empat meter yang digunakan untuk pembuangan sampah, empat di antaranya sudah penuh.

"Setelah ditutup kita tidak tahu sampah akan dibuang di mana, tapi mungkin DLH Bantul sudah mengetahuinya," ujarnya, Kamis (18/7/2024).

3. Alat berat sedang bekerja menimbun lubang sampah dan meratakan dengan tanah

Widodo menambahkan, lubang-lubang tempat pembuangan sampah sedang diratakan dengan tanah oleh DLH Bantul, sehingga TPSS Gadingsari tidak lagi menerima sampah dari truk-truk sampah DLH Bantul.

"Ya sudah tidak mungkin lagi menerima sampah karena tempatnya sudah penuh. Alat berat juga sedang bekerja untuk menguruk dan merata lubang sampah dengan tanah," terangnya.

Baca Juga: Mahasiswa FEB UGM Kembangkan Permainan Edukatif Pengelolaan Sampah

Berita Terkini Lainnya