TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiap Tahun Terjadi  Gelombang Tinggi, Kerusakan Pantai Bantul Meluas  

Pohon cemara udang dan mangrove tak mampu minimalkan abrasi

Lapak dagangan dipinggir Pantai Depok hancur diterjang gelombang pasang.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - Warga yang tinggal di kawasan pesisir pantai selatan (pansela) Daerah Istimewa yogyakarta (DIY) khususnya Kabupaten Bantul dan Kulon Progo, setiap tahunnya dihantui adanya bencana alam abrasi yang diakibatkan oleh gelombang pasang.

Pada tahun 2013 silam, abrasi besar-besaran melanda salah satu pantai di pansela yaitu kawasan Pantai Samas yang menyebabkan belasan rumah roboh, tempat penetasan penyu hancur dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Samas diterjang gelombang tinggi. Akibatnya terjadi abrasi hingga puluhan bibit mangrove hilang diterjang gelombang pasang.

Baca Juga: Gelombang Tinggi, 10 Warung Makan di Pantai Depok Roboh  

1. Terjangan gelombang tinggi di kawasan pantai selatan terjadi setiap tahun

Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Rejosari, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Sancoko. IDN Times/Daruwaskita

Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Rejosari, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Sancoko mengatakan abrasi yang terjadi di kawasan Pantai Samas tidak saja karena faktor gelombang tinggi yang biasanya terjadi saat musim kemarau bersamaan dengan datangnya angin timuran. Namun faktor berpindahnya muara sungai Opak yang berada di timur bergeser mendekati Pantai Samas tepat di selatan Laguna Pantai Samas.

Adanya aliran sungai yang deras dari Sungai Opak dan Sungai Winogo Kecil menuju laut dan bertemu dengan gelombang pasang yang menuju daratan menyebabkan muara sungai terus bergerak dan merobohkan semua bangunan termasuk menghilangkan akses jalan warga serta menumbangkan pohon yang ada.

"Khususnya untuk Pantai Samas abrasi dipicu tiga faktor yakni gelombang tinggi, bergesernya muara sungai hingga derasnya aliran Sungai Opak dan Winongo Kecil," katanya.

Di tahun 2013 silam, gelombang tinggi terkadang sampai ke rumah warga di pesisir Pantai Samas namun tidak sampai merusak bangunan rumah warga.

"Dan beruntungnya antara Pantai Samas dan Pantai Depok ada penghalang alami yakni gurun pasir sebagai pembatas antara Pantai Samas dengan Laguna Pantai Samas sehingga saat gelombang pasang datang masih terhalang gurun pasir sehingga abrasi tidak terjadi," ucapnya.

Baca Juga: Gelombang Tinggi di Gunungkidul Hantam Kapal Nelayan hingga Pecah  

2. Pohon cemara udang dan mangrove tak mampu minimalkan abrasi

Ketua KTH Rejosari, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Sancoko. (IDN Times/Daruwaskita)

Sancoko membeberkan penanaman pohon cemara udang di pantai dinilai tidak bisa menghalangi atau sebagai barrier alami abrasi, lantaran saat gelombang tinggi datang, tanaman cemara udang yang berada di pinggir pantai roboh tersapu ombak. 

"Saya menilai penanaman pohon cemara udang lebih banyak fungsinya untuk penghalang angin dari pantai yang membawa garam sehingga lahan pertanian yang ada di utara pohon cemara tetap hidup," tuturnya.

"Pohon mangrove kalau ditanam dengan medianya hanya pasir tanpa ada tanah tidak akan hidup. Apalagi saat gelombang pasang ikut diterjang gelombang pasang. Ya pasti mati," tambahnya.

Baca Juga: Pasca Diterjang Ombak, Sri Sultan Tawarkan Penataan Pantai Depok 

Berita Terkini Lainnya