Simulasi Pengamanan Pilkada Bantul, Massa Minta Pemilihan Ulang
Polisi harus bisa menjaga komitmen dan integritas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Massa yang tidak puas dengan hasil pilkada bergerak ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul. Sambil membawa berbagai poster yang bertuliskan rasa tidak puas tentang hasil pilkada mereka menuntut pilkada digelar ulang.
Mengetahui massa bergerak ke KPU Bantul, polisi Polres Bantul segera menurunkan pasukan anti huru-hara untuk mengamankan kantor KPU dan memukul mundur masa demonstran.
Itu adalah gambaran simulasi pengamanan menjelang Pilkada Bantul yang digelar 23 September mendatang.
Kapolda DIY , Irjen Pol, Asep Suhendar yang melakukan panatauan simulasi pengamanan Pilkada Bantul 2020 di Mapolres Bantul, Rabu (12/2) berpesan kepada ratusan anggota Polri Polres Bantul terkait tantangan dan tugas berat dari aparat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Juga: Vaksin Polio di Bantul Sudah 5 Bulan Kosong, Warga Kebingungan
1. Jangan anggap pilkada hanya rutinitas biasa
Asep Suhendar berharap aparat kepolisian harus mampu mengidentifikasi tingkat kerawanan. Dibutuhkan cara yang cepat dan tepat untuk mengelola keamanan dan ketertiban.
"Tiga pilkada di Yogyakarta harus istimewa. Pengamanannya harus dilakukan dengan serius dan ikhlas. Kepolisian jangan terlena dan menganggap pilkada hanya rutinitas biasa," ucapnya.
Baca Juga: Geliat Pilkada 2020 di Bantul, Kabupaten Paling Selatan di DIY