Vaksin Polio di Bantul Sudah 5 Bulan Kosong, Warga Kebingungan

Sundari gelisah karena anaknya telat diimunisasi

Bantul, IDN Times - ‎Warga Bantul yang balitanya akan melakukan vaksinasi polio mesti bersabar menunggu atau harus mencari vaksin di tempat lain. Sebab, sejak 5 bulan yang lalu, vaksin polio masih belum tersedia di berbagai puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Wabah Corona, Wisatawan Asal Jepang Batalkan Wisata Ke Yogyakarta

1. Seluruh Puskesmas di Bantul tak punya stok vaksin polio‎

Vaksin Polio di Bantul Sudah 5 Bulan Kosong, Warga KebingunganIlustrasi puskesmas. Dok IDN Times

Salah satu warga Bantul, Sundari, yang memiliki balita usia 9 bulan mengaku sudah mencari vaksin polio untuk balitanya namun stoknya di seluruh puskesmas kosong. Sundaripun mengaku balitanya sudah 5 bulan ini terlambat diberikan vaksin akibat ketiadaan stok.

"Saya sudah ke Puskesmas Banguntapan 1 dan 2, tapi jawabannya vaksin selalu kosong," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (12/1).

2. Untuk mendapatkan vaksin polio dari swasta butuh biaya banyak‎

Vaksin Polio di Bantul Sudah 5 Bulan Kosong, Warga KebingunganANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sundari mengatakan, sejak September 2019 dirinya datang ke puskesmas setiap bulan untuk mendapatkan vaksin polio. Namun, ketika bertanya soal ketersediaan vaksin polio, selalu dijawab kosong.

Vaksin polio memang masih tersedia di pelayanan medis swasta. Namun untuk mendapatkan vaksin polio yang seharusnya gratis di puskesmas,  dirinya harus mengeluarkan biaya Rp100 ribu sampai Rp200 ribu.

"Bagi saya itu berat. Saya berharap dapat vaksin polio gratis dari pemerintah," katanya.

Sundari tidak ingin menunggu balitanya hingga 1 tahun mendapatkan vaksin polio karena kondisi sang anaksering terserang batuk dan pilek.

"Saat vaksin polio pada usia 1 bulan dan vaksin polio tahap kedua mendapatkan pelayanan gratis dari pemerintah," ucapnya.

3. Pengadaan vaksin polio hanya bisa dilakukan oleh Kemenkes‎

Vaksin Polio di Bantul Sudah 5 Bulan Kosong, Warga Kebingunganthehealthy.com

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Bantul, Abed Nego mengaku pemerintah pusat mengalami kegagalan dalam pengadaan vaksin polio suntik (IPV). Dinkes Bantul sendiri belum mendapatkan kejelasan meski sudah menunggu sejak Desember 2019 yang lalu.

"Vaksin ini pengadaan harus dari pusat bukan dari Dinas Kesehatan," katanya.

Tidak adanya kepastian dari Kementerian Kesehatan ini akan menyulitkan kebutuhan masyarakat akan vaksin polio. Dinkes sendiri terkendala aturan pengadaan vaksin harus dari pusat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita sebenarnya akan melakukan pengadaan baksi sendiri yang mencapai 2000 dosis namun karena aturan tidak bisa dilakukan. Di sisi lain masyarakat mendesak kebutuhan vaksin polio tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Tertimpa Pohon Tumbang, Endi dan Silvia Kehilangan Anak yang Dinanti

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya