TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSLKC Bantul Rawat Puluhan Pasien Positif COVID-19

Hampir semua pasien yang dirawat telah dua kali divaksin

Ilustrasi pasien yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kabupaten Bantul kini mulai kembali merawat pasien yang terpapar virus corona. 

Salah satunya, Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Kabupaten Bantul. Pada awal Januari lalu, pasien yang dirawat di sini dapat dihitung jari. Namun, mulai akhir bulan Januari hingga awal bulan Februari 2022, RS ini merawat puluhan pasien positif COVID-19.

Baca Juga: Seorang Siswa SMA Negeri 2 Bantul Terkonfirmasi Positif COVID-19

1. 20 pasien positif COVID-19 menjalani perawatan di RSLKC Bambanglipuro‎

Kepala RSLKC Bantul sekaligus Kepala Puskesmas Bambanglipuro, dr. Tarsisius Glory. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala RSLKC Bambanglipuro, dr. Tarsisius Glory, mengatakan hingga awal bulan Februari 2022 ini pihaknya sudah merawat 20 pasien positif COVID-19.

"Trennya terus meningkat, sampai hari ini sudah 20 pasien positif COVID-19 yang kita rawat," ujarnya, Rabu (2/1/2022).

2. Sebagian besar pasien yang dirawat mengeluh sakit pada tenggorokan

ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Menurut Glory, pasien yang dirawat sebagian besar berusia dewasa hingga orang tua. Bahkan, ada ibu hamil yang saat juga menjalani perawatan di RSLKC.

"Jadi yang pasien yang terpapar COVID-19 juga sudah mendapatkan suntikan vaksin lengkap (dosis pertama dan dosis kedua)," ucapnya.‎

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Puskesmas Bambanglipuro ini menjelaskan semua pasien yang dirawat bergejala mulai dari batuk, pilek, demam, nyeri-nyeri di badan. Namun yang dominan hampir seluruh pasien mengalami sulit menelan atau sakit tenggorokan.

"Yang dominan gejalanya, hampir semua pasien mengalami sakit pada tenggorokan," ungkapnya.

3. RS rujukan untuk pasien bergejala, lansia, dan pasien yang memiliki komorbid

Prosedur perawatan pasien positif di Puskesmas Bambanglipuro. (dok. Puskesmas Bambanglipuro)

Glory menjelaskan, bagi pasien yang bergejala, lansia, dan berkomorbid lebih baik menjalani perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19. Sedangkan pasien yang tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Untuk kebutuhan obat nantinya akan dimonitor dengan telemedicine dari tenaga kesehatan puskesmas.

Lebih jauh Glory mengatakan untuk pasien yang positif yang dirawat di rumah sakit akan menjalani perawatan minimal 10 hari dan jika sudah dinyatakan negatif diperbolehkan pulang namun dianjurkan untuk isolasi tambahan selama empat hari. Sedangkan untuk yang kategori orang tanpa gejala menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

"Yang jelas semua pasien yang dirawat di RSLKC hanya beberapa yang butuh oksigen namun hampir sebagian besar belum ada yang membutuhkan tambahan oksigen," ungkapnya.

Baca Juga: Warga Kulon Progo Probable Omicron, Dirawat di Bantul

Berita Terkini Lainnya