TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Hektare Lahan Jagung di Sumbermulyo Bantul Diserang Tikus

Petani terancam gagal panen dan rugi ratusan juta

Gropyokan hama tikus di Bulak Kranji, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewo Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎P‎uluhan hektare lahan jagung yang ada di Bulak Kapasan, Tinom dan Kranji, Padukuhan Jogodayuh, Kapanewon Bambanglipuro, diserang tikus. Padahal saat ini petani siap untuk memanen jagung. 

1. Tanaman jagung yang diserang rata-rata siap panen‎

Tanaman jabung siap panen diserang hama tikus.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua kelompok tani Padukuhan Jogodayuh, Sujono mengatakan tanaman jagung saat ini rata-rata usianya sekitar 60 hingga 70 hari, sedangkan panen akan dilakukan di usia 90 hari. Namun petani harus gigit jari, lantaran buah jagung sudah 'dipanen' oleh tikus.

"Ada tanaman jagung satu petak, buah jagung disikat oleh tikus. Jadi tikus naik ke batang jagung kemudian memakan buah," ujarnya di sela-sela gropyokan tikus di Bulak Kranji, Minggu (11/9/2022).

Baca Juga: Kisah Keluarga dari Penghayat Kepercayaan di Bantul

Baca Juga: 85 Kebakaran Terjadi di Bantul, Penyebab Terbanyak Korsleting Listrik 

2. Ditemukan ratusan liang tempat tinggal tikus ‎

Gropyokan hama tikus di Bulak Kranji, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewo Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Pria yang akrab disapa Pak Jono ini mengaku serangan tikus saat ini sangat masif dan baru pertama kali terjadi di Padukuhan Jogodayuh. "Saat musim tanam padi kemarin memang sudah ada tanaman padi yang dimakan tikus namun tidak separah tanaman jagung," ucapnya.

Saat dilaksanakan gropyokan tikus, petani banyak menemukan liang atau lubang untuk persembunyian tikus. Hal ini diketahui ketika satu lubang diberi asap, ternyata asap keluar di banyak tempat. 

"Beberapa lubang persembunyian tikus ketika dibersihkan dan digali ternyata ada tikusnya juga. Tikus lari tapi kemudian dipukul. Tikus biasanya membuat lubang pada tanggul-tanggul aliran sungai, atau tanah di bawah jalan utama menuju sawah," tambahnya lagi.

Petani, ujar Jono sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul untuk segera ditindaklanjuti.

"Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari dinas ikut turun melakukan gropyokan tikus dan memberikan tips agar tikus bisa diberantas atau minimal dibuat tidak nyaman sehingga pindah," pungkasnya.

Baca Juga: BAB di Tengah Laut, Seorang Nelayan Gunungkidul Hilang

Berita Terkini Lainnya