85 Kebakaran Terjadi di Bantul, Penyebab Terbanyak Korsleting Listrik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Selama bulan Januari hingga bulan Agustus 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat sebanyak 85 kejadian kebakaran. Selama kurun waktu delapan bulan, penyebab terbanyak disebabkan masalah korsleting listrik.
1. Korsleting listrik dominasi penyebab kebakaran
Kabid Pemadam Kebakaran, BPBD Bantul, Irawan Kurnianto mengatakan dari 85 kejadian kebakaran, 39 di antaranya disebabkan karena korsleting listrik.
"Pertama karena korsleting listrik dan kedua penyebab kebakaran karena kelalaian 18 kejadian," katanya, Jumat (2/9/2022).
Sedangkan kebakaran yang belum diketahui penyebabnya secara pasti mencapai 13 kasus, kebocoran gas 10 kasus dan karena kesengajaan tiga kasus. Sebanyak dua kasus lainnya karena petasan.
"Kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik akibat menggunakan komponen yang tidak sesuai standar," ungkapnya.
2. Kebakaran terbanyak terjadi di rumah
Sedangkan dari objek yang paling banyak terbakar adalah rumah atau bangunan yang mencapai 28 kasus dan 15 tempat usaha 15. Sisanya cukup beragam mulai dari jaringan listrik kendaraan, gas, gudang, lahan, kandang hingga pohon.
"Paling banyak kebakaran terjadi pada rumah dan bangunan," ungkapnya.
Baca Juga: Hingga Agustus, 115 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Lalin di Bantul
3. Gudang kerajinan tangan di Sewon terbakar
Lebih lanjut pria yang disapa akrab Iwan ini menjelaskan kejadian kebakaran terakhir terjadi di Gudang Kerajinan Tangan di wilayah Blunyahan, Pendowoharjo, Sewon pada Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Kebakaran disebabkan oven bahan bakar kayu yang sedang produksi," ucapnya.
Baca Juga: Agenda Wisata Bantul Akhir Pekan, Ada Keroncong di Pantai Samas