Jadi 'Tambang Emas', Lahan Pasir Tak Boleh Diperjualbelikan
Petani harus menjaga lahan pasir sebaik mungkin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Para petani penggarap lahan pasir di kawasan Pantai Samas, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, sedang panen raya cabai merah besar di lahan pasir dengan harga lumayan tinggi.
Lurah Srigading, Prawaba Suganda, pun meminta para petani untuk menjaga baik-baik lahan pasir yang merupakan Sultan Ground dan menghasilkan keuntungan bagi mereka.
1. Kalurahan Srigading menjadi penjaga tanah Sultan Ground di wilayahnya
Prawaba kembali mengingatkan kepada petani, bahwa lahan yang mereka garap merupakan lahan milik Keraton Yogyakarta atau Sultan Ground. Sudah sepantasnya para petani di lahan pasir untuk berterima kasih kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Raja Keraton Yogyakarta.
"Ucapan terima kasih bisa dengan berbagai bentuk. Salah satunya tetap menjaga lahan pasir ini untuk dimanfaatkan di bidang pertanian serta tidak memperjualbelikan lahan pasir yang digarap kepada orang lain," ujarnya, Senin (10/10/2022).
Pria yang disapa akrab Bowo ini mengatakan ada konsekuensi hukum bagi mereka yang memperjualbelikan lahan pasir Sultan Ground ini. Sebab, sudah ada UU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mengatur tentang tanah milik Keraton Yogyakarta.
"Hati-hati, jangan memperjualbelikan tanah milik Sultan Ground karena bisa berhadapan dengan hukum. Saya (Lurah Srigading) sebagai pihak yang diberi amanah untuk menjaga tanah Sultan Ground tidak ingin ada warga saya yang berurusan dengan hukum," ungkapnya.
Baca Juga: Petani Lahan Pasir Bantul Was-Was jika Harga BBM Dinaikkan
Baca Juga: Lanal Yogyakarta Ajak Warga Pantai Samas Tanam Sorgum