TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Telur di Bantul Meroket Tembus Rp30 Ribu Per Kilo

Program BPNT cair salah satu penyebab harga telur naik

Ilustrasi Pedagang memilih telur ayam (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Bantul, IDN Times - ‎Jelang libur Natal dan Tahun, harga telur ayam ras di Kabupaten Bantul melonjak tajam. Saat ini di pasar tradisional telur dijual dengan harga Rp30 ribu per kilogram. Diduga kenaikan ini terjadi lantaran adanya permintaan yang meningkat untuk bantuan pangan nontunai atau BPNT.

1. Harga telur merangkak naik sejak awal bulan November ‎

Telur ayam yang dijual di pasar (IDN Times/Holy Kartika)

Sub Koordinator Kelompok Substansi Pengendalian Barang Pokok dan Penting, Dinas Koperasi UMK Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Zuhriyatun Nur Handayani mengatakan hasil pantauan lima pasar tradisional di Bantul, kenaikan harga telah berlangsung sejak akhir bulan November 2022.

"Dari data yang masuk, harga telur di pekan pertama bulan November mencapai Rp25.500 per kilo, kemudian naik lagi Rp29.867 per kilo. Nah, untuk hari ini harga telur di pasar sudah mencapai Rp30 ribu," ujar Zuhriyatun, Senin (5/12/2022). 

Baca Juga: Dishub Bantul Tuding Sopir Jip Parangtritis Ingkari kesepakatan 

2. Alasan kenaikan telur di pasar

Ilustrasi bantuan sosial. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Kenaikan harga telur kata Zuhriyatun diduga terjadi akibat permintaan meningkat dari masyarakat mengingat libur Natal dan Tahun Baru sudah dekat. Selain itu pencairan BPNT selama tiga bulan.

"Jadi ada dua faktor penyebab kenaikan harga telur yakni menghadapi libur Nataru dan cairnya BPNT dari pemerintah," ungkapnya.

Baca Juga: Libur Nataru, Bantul Optimis Sektor Wisata Sumbang Rp4 Miliar

Berita Terkini Lainnya