TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelombang Tinggi Hentikan Mata Pencaharian Pelaku Wisata   

Lurah Parangtritis sebut warung ada sejak puluhan tahun

Lapak dagangan dipinggir Pantai Depok hancur diterjang gelombang pasang.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - Belasan warung yang berada di tepi Pantai Depok hancur diterjang gelombang tinggi yang terjadi pada Sabtu (16/7/2022). Tak hanya mengalami kerugian akibat barang dagangan hanyut serta warung hancur, para pedagang pun terpaksa tak bisa berjualan.  

Baca Juga: Gelombang Tinggi, 10 Warung Makan di Pantai Depok Roboh  

1. Larangan berjualan telah disampaikan

Pemilik lapak di pinggir Pantai Depok selamatkan dagangan dari terjangan ombak.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Poldarwis) Parangtritis, Tri Waldiana mengatakan sebenarnya sudah ada larangan pelaku usaha berjualan di sepadan pantai dari Prangtritis hingga Depok. Namun warga tetap nekat melakukannya sehingga harus menanggung konsekuansinya. 

"Ya bagian risiko yang harus mereka hadapi," katanya, Senin (18/7/2022).

2. Lurah Parangtritis sebut warga telah dirikan warung sejak puluhan tahun

Rumah makan seafood di Pantai Depok Salsabila II.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara Lurah Parangtritis Topo mengatakan pemilik warung tidak akan meminta ganti rugi, menurutnya hal tersebut sudah menjadi risiko para pedagang. Topo mengungkapkan puluhan puluhan tahun yang lalu, letak rumah makan seafood dan lapak yang ada di Pantai Depok jauh dari bibir pantai. Namun saat ini jaraknya semakin mendekat bahkan hanya sekitar 10 meter. 

"Gak mungkin kita memindahkan rumah permanen yang digunakan untuk jualan ke tempat yang jauh dari pantai. Penjual pasti gak mau, wong yang ramai dikunjungi wisatawan yang dekat dengan pantai," ujarnya.

 

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata di Sekitar Pantai Depok Yogyakarta, Ada Apa Saja?

Berita Terkini Lainnya