21 Orang Gangguan Jiwa Berat Di Gunungkidul Hanya Dirawat Keluarga
Pernah diobati namun tidak sembuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Sebanyak 21 Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ ) di Kabupaten Gunungkidul saat ini hanya dirawat oleh keluarganya.
Salah satu ODGJ yang masih dipasung dan belum dievakuasi oleh Dinas Sosial adalah Parman (43) warga dari Dusun Cekel, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Saat ini Parman harus tinggal diri di ruangan dengan luas sekitar 4 meter X 3 meter.
Ketika IDN Times datang ke tempat Parman, tatapannya matanya terlihat kosong dan lebih sering bicara dengan tembok.
Baca Juga: Terpasung: Foto-foto Rumah Sakit Jiwa di Indonesia Ini Pasti Bikin Hatimu Teriris
1. Gara-gara sapi dijual tanpa diberitahu penyabab Parman menjadi ODGJ kategori berat
Sukaptimah, yang sehari-harinya merawatnya mengatakan Parman mengidap gangguan jiawa sejak 11 tahun yang silam. Parman kecewa karena sapi miliknya yang dipelihara oleh saudaranya dijual tanpa sepengetahuannya.
"Jadi Parman dulu bekerja di pabrik bakpia, uang hasil kerjanya sebesar Rp 2,7 juta dibelikan sapi betina namun sapi tersebut tidak mau bunting hingga akhirnya dijual tanpa sepengatahuan Parman. Parman kagol akhirnya seperti saat ini," katanya, Jumat (18/10).
Baca Juga: Tanpa Memungut Biaya, Suami Istri di Solo Ini Rawat Puluhan Orang Gila