Sleman, IDN Times - Menanggapi rencana Amien Rais untuk mendirikan partai baru, Mumtaz Rais menyebutkan jika dirinya menunggu kabar tersebut dengan sukacita.
Mumtaz menjelaskan, jika apa yang dikatakan oleh Amien Rais bisa dibilang dalam keadaan yang emosional dan belum dipikir secara matang. Kalau pun Amien Rais benar-benar membuat partai baru, maka dirinya tidak berkeberatan dan akan lebih memilih untuk terus berada di PAN.
Mumtaz menjelaskan, sampai saat ini dirinya masih menghormati dan ikut di barisan Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN saat ini. Menurut Mumtaz, pada prinsipnya ketika ada pengurus wilayah yang ikut-ikutan membuat partai baru, dia pastikan jika hal tersebut tidak akan berumur panjang.
"Kita malah menunggu dengan sukacita segera dibentuk PAN reformasi tadi, supaya gak penasaran juga mana yang bisa lebih besar, PAN asli atau PAN palsu. Kita tahu, PAN palsu pasti kempes," terangnya pada Selasa (31/3).
Mumtaz menjelaskan, jika Amien Rais kemungkinan hanya sedang mengalami emosi sesaat ketika kalah dalam kongres. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan belum dideklarasikan partai yang dimaksud sampai dengan saat ini.
"Jadi pak Amien itu hanya kadar emosionil sesaat, karena dikompori dipanas-panasi oleh pembisik-pembisiknya itu. Pak Amien itu orang sepuh, ketika dikompor-kompori, dia jadi emosionil. Jadi gini aja deh, kalau partai PAN ini tidak terbentuk berarti hanya emosional sesaat. Untuk membuktikannya itu rumusnya," paparnya.
"Kalau bukan karena emosi, coba mana lihat, ada tidak partai ini terbentuk. Kalau sampai partai ini di pengunjung waktu tidak terbentuk, berarti cuma emosi. Kalau tidak emosi berarti kan pakai logika, nalar, persiapan teknis pembentukan, dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah," tambahnya.
Berkenaan dengan desas-desus adanya DPRD yang mendukung pembentukan partai baru tersebut, Mumtaz menyebutkan jika sudah seharusnya DPRD yang bersangkutan angkat kaki dari PAN dan tidak lagi menggunakan fasilitas dari PAN. Sebagai Ketua DPP PAN, Mumtaz siap untuk menandatangani pengunduran diri tersebut.
"Jika ada desas-desus pendirian baru lalu ada perwakilan DPRD yang mendukung itu, harusnya kalau dia ksatria mundur dong. Saya Mumtaz Rais siap menandatangani surat pengunduran diri. Jangan hanya koar-koar tapi masih menikmati gaji dan fasilitas dari PAN," terangnya.