TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wacana Penundaan Pemilu, AHY: Bentuk Pemufakatan Jahat

Ia tegas menolak penundaan pemilu dan presiden 3 periode

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pendopo Lawas, Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (6/4/2022) malam. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Yogyakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan tegas menolak wacana penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden.

"Wacana soal penundaan pemilu dan juga perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode itu kami nilai sebagai bentuk nyata pemufakatan jahat," kata AHY di Pendopo Lawas, Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (6/4/2022) malam.

Baca Juga: Wacana Presiden 3 Periode, Ridwan Kamil Belum Ambil Sikap

1. Otak-atik konstitusi

Ilustrasi Pengibaran Bendera Merah Putih (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

AHY mengingatkan adanya sekelompok orang di balik wacana perpanjangan masa jabatan ini. Ia menduga mereka berniat mengotak-atik konstitusi sehingga seolah-olah perpanjangan masa jabatan presiden ini adalah konstitusional.

"Hati-hati kalau mengotak-atik dan mengakali konstitusi lalu menganggap rencana itu konstitusional. Maka sebenarnya kita telah mengkhianati semangat reformasi. Artinya bangsa ini mundur sekian puluh tahun ke belakang lagi. Padahal masa reformasi sudah kita lalui dengan berdarah-darah," ungkap putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini.

2. Dipercepat, bukan ditunda

Ilustrasi pemungutan suara. (IDN Times/Istimewa)

AHY berujar, kekuasaan memang suatu hal yang menggoda bagi sejumlah pihak. Dia mengingatkan agar tidak ada lagi pelanggengan kekuasaan dengan alasan apapun.

Di negara lain, lanjut AHY, di negara lain pemilihan dipercepat bilamana muncul situasi yang memaksa. Bukannya justru ditunda.

"Saya ulangi, perpanjangan jabatan Presiden hingga tiga periode itu permufakatan jahat untuk melanggengkan kekuasaan," imbuhnya.

Baca Juga: AHY Tunjuk Emil Jadi Ketua, Sejumlah DPC Demokrat Jatim Kecewa

Berita Terkini Lainnya