TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NU dan Muhammadiyah Sama-sama Dakwah, Tak Perlu Gontok-gontokan

Ketua Pemuda Muhammadiyah menanggapi Harlah NU

IDN Times/Panji Galih Aksoro

Yogyakarta, IDN Times - Peringatan Harlah NU yang sejatinya akan dilaksanakan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta akhirnya dipindah ke UNU, Umbulharjo pada hari ini, Kamis (5/3) malam. Hal tersebut diduga karena adanya peristiwa penolakan dan resistensi dari beberapa pihak.

1. Usulkan pertimbangkan penceramah

(Ilustrasi) Suasana perayaan Harlah NU di Tuban - IDN Times/Imron

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto menegaskan pihaknya tidak menolak kegiatan Harlah NU tersebut. Hanya saja, mereka mengusulkan untuk mempertimbangkan penceramahnya.

"Secara teknik hanya mengusulkan dipertimbangkan penceramahnya, karena [kontroversi] Gus Muwafiq masih ramai. Warga Muhamadiyah tidak ada penolakan terhadap acara Harlah NU. Tapi problemnya banyak spanduk yang mengatasnamakan Muhammadiyah yang banyak menyudutkan acara-acara tersebut sehingga jadi ramai," ungkap pria yang biasa disapa Cak Nanto ini saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Dinilai Menghina Nabi Muhammad, FPI Laporkan Gus Muwafiq ke Polisi

2. Sekilas soal Gus Muwafiq

Gus Muwafiq. IDN Times/Daruwaskita

Pada Desember 2019, nama Gus Muwafiq ramai diperbincangkan oleh khalayak. Penceramah bernama lengkap KH Ahmad Muwafiq itu dilaporkan ke Polisi lantaran dianggap telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Kasus tersebut naik ke permukaan setelah video Gus Muwafiq bercerita soal masa kecil Nabi Muhammad SAW viral di media sosial. Dalam video itu, Gus Muwafiq mengatakan masa kecil Nabi Muhammad rembes atau tidak terurus. Hal itu diungkapkan dia saat berceramah di kawasan Purwodadi, Jawa Tengah.

Gus Muwafiq sendiri sudah menyatakan permohonan maaf atas pernyataannya itu. Namun, sejumlah pihak --termasuk FPI yang membuat laporan ke Kepolisian-- menilai, Gus Muwafiq tetap menghina Nabi Muhammad.

3. Tidak perlu ada penolakan

(Ilustrasi) Perayaan Harlah NU di GBK - ANTARA/Aprilio Akbar

Pimpinan Daerah Muhammadiyah, kata Cak Nanto, tidak pernah mempermasalahkan jika Masjid Gedhe Kauman digunakan sebagai lokasi pengajian. Menurutnya, selama ini NU maupun Muhammadiyah bisa melakukan kegiatan secara beriringan.

"Selama ini sebenarnya Masjid Kauman juga dipakai oleh teman-teman NU untuk melakukan kajian dan sebagiannya. Tidak ada masalah. Harapan saya tidak perlu ada penolakan atau apa, selama pada koridor hukum, pada menyebarkan syiar islam. Persoalan ada basis ini, sama-sama jaga saja," terangnya

Baca Juga: PS Hizbul Wathan, Menggebrak Liga 2 2020 bersama Muhammadiyah!

Berita Terkini Lainnya