Waisak Jadi Pengingat Kehidupan Fana yang Singkat
Sebanyak 5 ribu umat Buddha hadir di Candi Borobudur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Magelang, IDN Times - Peringatan Waisak menjadi momentum sangat besar mengingat kembali tentang sejarah hidup sang Buddha. Mengingatkan bahwa di dunia ini hanya sementara.
Ketua Umum Walubi yang juga Ketua Panitia Waisak Nasional, Hartati Murdaya mengatakan bahwa dalam kehidupan ini tidak hanya mengejar kebahagiaan dunia yang sesaat. "Melalui perayaan Waisak saling mengingatkan, sehingga bisa menikmati kebahagiaan tidak hanya di dunia yang singkat banyak perubahan ini," kata Hartati di sela peringatan Waisak di Candi Borobudur, Minggu (4/6/2023).
1. Kerajinan dan tekad Siddharta
Hartati mengingatkan bahwa Siddharta Gautama telah menjalani penderitaan, dengan tekad, penderitaan hilang menjadi berkah. "Sekarang kita belajar yang disampaikan Sang Buddha," ungkap Hartati.
"Waisak memiliki makna besar, yang itu bisa menggerakkan. Sang Siddharta mencapai Buddha, mencapai nirwana hanya tergantung kerajinan tekad," kata dia.
Baca Juga: Kirab Waisak, Perjalanan Ritual untuk Perenungan
Baca Juga: Waisak 2023, Wamenag Ajak Umat Buddha Sebarkan Cinta Kasih