TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Media Sosial X Masih Jarang Dipakai Parpol untuk Sosialisasi Program

Isu terkini juga jarang diusung

Dosen Departemen Politik Pemerintahan UGM dan Adjunct Researcher CfDS, Arga Pribadi Imawan. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis hasil riset bertajuk 'Lika-Liku Partai Politik Menyambut Pemilu 2024'. Hasil penelitian yang ada menunjukkan sangat jarang Partai Politik memaparkan program mereka di media sosial X (Twitter).

"Di sosial media sosialisasi program, atau isu terkini tidak signifikan," ujar Dosen Departemen Politik Pemerintahan UGM dan Adjunct Researcher CfDS, Arga Pribadi Imawan, di UGM, Selasa (31/10/2023).

CfDS melakukan pengambilan data melalui 5 akun X resmi partai politik, yaitu PDI Perjuangan (PDIP), Gerindra, Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan NasDem, selama Januari 2022 - September 2023. Data yang diperoleh, diolah menggunakan proses data crawling hingga data visualization. Berdasarkan data yang dikumpulkan, akun X PDIP paling banyak memproduksi unggahan dengan total 30.593 post, disusul Gerindra sebanyak 17.057 post, Golkar sebanyak 5.982 post, PKB sebanyak 3.468 post, dan paling sedikit oleh Nasdem dengan total 3.182 post.

1. Ada yang aktif namun ada juga yang kurang aktif

Ilustrasi Media Sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Melalui perolehan data tersebut, CfDS melacak motif interaksi yang terjalin antar-partai koalisi melalui unggahan di akun X resmi masing-masing partai. Interaktivitas yang terjalin antara Gerindra dan Golkar relatif tinggi, kedua partai tersebut sering berbalas melalui unggahan satu sama lain di dalam konteks obrolan ringan dan tone yang ‘receh’.

Sementara itu, PKB dan NasDem cenderung lebih sedikit dalam hal berinteraksi melalui unggahan satu sama lain. Akun X resmi NasDem kerap memunculkan slogan misi perubahan yang diusung oleh Koalisi Perubahan, sedangkan PKB hanya memunculkan misi perubahan dalam konteks unggahan capres dan cawapres. Intensitas penyebutan Prabowo sebagai calon presiden yang diusung sangat tinggi pada akun X resmi Gerindra, sedangkan Golkar lebih sering pada bulan Agustus 2023 dan menurun pada bulan September 2023.

Baca Juga: CfDS UGM: Pemilu 2024 Masih Terancam Praktik Buzzer Politik

2. Dokumentasi kegiatan partai hingga menonjolkan penokohan

Tim Riset CfDS UGM, Falah Muhammad dan Tim Riset CfDS UGM, Ayom Mratita Purbandani. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Hasil riset CfDS mencerminkan kecenderungan partai politik dalam mempertahankan kepentingannya masing-masing untuk membangun persona di ruang digital. CfDS mengidentifikasi beberapa unggahan pada platform X yang merepresentasikan motif, program kerja, dan posisi partai politik. Akun X resmi PDI Perjuangan cenderung digunakan untuk mengunggah dokumentasi kegiatan dan program partai, sehingga platform X cenderung difungsikan sebatas branding partai yang bersifat kaku dan seremonial.

"Dalam analisis terhadap unggahan akun PDI Perjuangan, Sekolah Berkebun merupakan program partai yang paling sering dibahas sebagai ruang pembelajaran bagi kader PDI-P untuk memulai usaha bertani," ujar Tim Riset CfDS UGM, Ayom Mratita Purbandani.

Akun X resmi PKB lebih fokus menampilkan persona Gus Imin sebagai representatif santri, serta memunculkan threading untuk menjelaskan konten-konten yang berisi gagasan dan posisi yang diambil oleh PKB untuk merespons suatu isu. PKB mencoba memunculkan narasi untuk memberikan dorongan bagi kesejahteraan petani dan mengunggulkan evaluasi terhadap program food estate sebagai topik yang paling sering dibahas.

Baca Juga: Pakar UGM: Potensi Polarisasi Ekstrem di Pemilu 2024 Hampir Nihil

Berita Terkini Lainnya