Desainer Sutardi Berbagi Tips Pemasaran Bisnis Fesyen ala Farah Button
Jelaskan tren dan peluang bisnis fesyen 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Farah Button, brand fesyen dari Yogyakarta, konsisten dengan desain yang simpel pada 2024. Kendati demikian, pemilihan warna juga tetap menjadi fokus, sehingga konsumen bisa memilih sesuai dengan kesukaannya masing-masing.
Desainer sekaligus pemilik Farah Button, Sutardi, mengatakan pada tahun ini ia akan merilis produk fashion yang penuh warna, didominasi warna cerah dan neon. Kendati demikian, ia juga tidak melupakan warna netral yang soft seperti hitam, putih, dan clay sebagai warna dasar fesyen.
“Kalau pada 2023 banyak permintaan untuk produk dengan desain simple, maka pada tahun ini akan mengusung kombinasi warna pada baju sehingga terkesan ceria tetapi tetap feminin,” ujar Sutardi, Rabu (24/1/2024).
1. Brand lokal yang tumbuh sejak 2016
Farah Button merupakan contoh dari brand fesyen lokal yang berhasil dalam segi pemasaran. Sejak berdiri pada 2016, Sutardi berhasil mengembangkan belasan toko di Yogyakarta, Bali, dan Tegal.
Kiprah Farah Button di industri fashion tidak lepas dari peran UMKM yang mendukung keberlanjutan bisnisnya. Produksi Farah Button melibatkan 300 orang yang tergabung dalam sejumlah UMKM konveksi di Yogyakarta.
Tidak hanya itu, Sutardi pun menerapkan sederet strategi pemasaran yang konsisten dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. “Jadikan karya sebagai poros utama di dunia fashion,” ucap Sutardi.