Jago Adu Argumen? Mungkin Kamu Termasuk Salah Satu dari 6 MBTI Ini

- ENFP sangat peduli dengan perasaan orang lain dan keras kepala dalam mempertahankan pandangannya.
- INTJ adalah pemikir kritis yang logis, terstruktur, dan kurang sensitif terhadap perasaan orang lain.
- ENTJ blak-blakan dalam mengutarakan pendapat, suka berargumentasi, dan tidak puas sampai mendominasi argumen.
Setiap orang punya cara berbeda dalam menyampaikan pendapat dan menanggapi perdebatan. Ada yang memilih diam demi menjaga suasana, tapi ada juga yang justru bersemangat saat adu argumen. Mereka gak akan berhenti sampai merasa pendapatnya benar-benar diterima.
Melalui teori kepribadian Myers-Briggs (MBTI), kita bisa memahami siapa saja yang cenderung punya sifat argumentatif dan suka berdebat. Nah, berikut ini beberapa tipe MBTI yang dikenal paling jago bikin argumen dan susah dikalahkan saat diskusi.
1 ENFP

ENFP adalah tipe kepribadian yang sangat peduli dengan perasaan dan kesejahteraan orang lain. Mereka cenderung ingin menjaga harmoni dan kebahagiaan dalam kelompok. Namun, jika nilai-nilai yang mereka yakini ditentang dalam perdebatan, mereka bisa menjadi sangat keras kepala dalam mempertahankan pandangannya.
ENFP bahkan tidak keberatan sedikit melampaui batas ketika terlibat pertengkaran. Mereka tipe orang yang akan berdebat dengan siapa saja hanya karena merasa bosan. Terkadang ENFP berbicara seolah menggurui. Kecenderungan mereka untuk mengekspresikan emosi secara terbuka kerap membuat perdebatan menjadi lebih intens.
2. INTJ

INTJ dikenal sebagai pemikir kritis yang logis. INTJ suka berdebat mengenai hal-hal yang mereka minati, Mereka cenderung memiliki argumen yang terstruktur dan merinci. Ketika terlibat dalam perdebatan, mereka akan mencoba menyajikan fakta dan analisis mendalam untuk mendukung argumentasinya.
Namun, kecenderungan mereka untuk berfokus pada logika kadang-kadang dapat membuat dirinya terlihat keras kepala dan kurang sensitif terhadap perasaan orang lain. Ketika terlibat dalam perdebatan dengan INTJ, bersiaplah karena argumen itu akan berlangsung lama. Mereka tidak akan berhenti sampai mendominasi argumen tersebut.
3. ENTJ

Terkenal sangat kritis, sosok ENTJ tidak pernah puas sampai mendapatkan jawaban yang sempurna. Mereka cenderung blak-blakan dalam mengutarakan pendapatnya. Hal ini yang terkadang membuat mereka sering kali dianggap sombong. Perlu diketahui bahwa ENTJ memang tipe orang yang suka berargumentasi.
Jika kamu tidak suka dianggap bodoh atau diajak bicara dengan cara merendahkan, hindari berdebat dengan orang-orang ini. Mereka adalah tipe orang yang akan berdebat hanya demi kepuasan semata. Argumen dengan seseorang yang berkepribadian ENTJ pasti bisa berakhir dengan air mata.
4 ENTP

ENTP adalah tipe kepribadian yang suka bertengkar. Mereka senang melihat seberapa jauh dirinya bisa berargumen sebelum orang lain menyerah. Namun, ENTP juga dikenal suka overthinking. Sering kali setelah memenangkan argumen, mereka akan duduk dan memikirkan segala hal yang telah dikatakan sebelumnya.
Mereka suka melibatkan diri dalam perdebatan untuk merangsang pikiran mereka sendiri dan orang lain. Meskipun cara ini bisa menjadi kesempatan untuk pertukaran ide yang kreatif, kecenderungan mereka untuk melihat tantangan dalam segala hal bisa membuat ENTP tampil sangat argumentatif dan agak provokatif.
5. ESTJ

ESTJ dikenal sebagai orang yang berorientasi pada tindakan dan organisasi. Mereka cenderung percaya pada pendekatan praktis dan menghargai struktur. Saat berdebat, mereka akan mengandalkan fakta yang dapat diukur dan pengalaman empiris. Hal ini yang membuat ESTJ sering merasa frustrasi terhadap orang lain.
ESTJ sering kali terjebak dalam argumentasi yang berfokus pada rutinitas dan kepatuhan. Terkadang ini membuat mereka kehilangan momen saat argumen mulai memanas. Meski begitu, mereka sangat blak-blakan sehingga tidak sungkan untuk mengatakan bahwa orang lain salah. Terlebih mereka juga tidak keberatan tampak agresif ketika berbicara.
6. ISTP

ISTP adalah individu yang penuh dengan rasa petualangan dan ingin tahu. Mereka cenderung sangat analitis dan fokus pada kenyataan. Ketika terlibat dalam perdebatan, mereka sering terlihat kasar dan meremehkan ketika orang lain mencoba mendiskusikan sesuatu dengan dirinya. ISTP sebenarnya memiliki niat baik tetapi tidak selalu mengeksekusinya dengan benar.
Keterampilan komunikasi yang tegas dan lugas bisa membuat mereka terdengar lebih argumentatif daripada yang sebenarnya mereka maksudkan. Jika ISTP berpikir apa yang orang lain katakan salah, mereka tidak segan akan memotong pembicaraan dan menyatakan argumentasinya yang dianggap paling benar.
Perlu diingat, sifat suka berdebat bukan selalu hal buruk. Kadang, kemampuan berargumen justru menunjukkan pemikiran kritis dan keberanian untuk menyampaikan pendapat. Namun, penting juga untuk tahu kapan harus berhenti dan mendengarkan orang lain. Karena pada akhirnya, perdebatan terbaik bukan tentang siapa yang menang, tapi siapa yang bisa saling memahami.


















