Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kebiasaan Milenial yang Bisa Bikin Kamu Kehilangan Fokus di Usia Tua

Ilustrasi pria merasa stres (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Multitasking dapat mengganggu fokus dan daya ingat di masa tua
  • Paparan cahaya biru dari layar smartphone atau laptop bisa mengurangi kualitas tidur dan kemampuan konsentrasi
  • Ketergantungan pada GPS dan aplikasi pengingat dapat membuat otak malas dalam mengingat rute atau jadwal

Siapa yang tak ingin tetap fokus dan tajam hingga usia senja? Namun, tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan generasi milenial justru bisa berdampak buruk bagi fokus dan daya ingat di masa depan. Teknologi yang canggih dan gaya hidup yang serba cepat memang membantu kehidupan sehari-hari, tetapi terlalu bergantung pada itu bisa berisiko. Yuk, coba cek beberapa kebiasaan berikut. Mungkin salah satunya pernah kamu lakukan, bahkan tanpa kamu sadari.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas lima kebiasaan yang tampaknya sepele, namun efeknya bisa dirasakan di kemudian hari. Dengan mengetahui lebih awal, kamu bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan ini dan menjaga kesehatan otakmu hingga tua nanti. Jadi, simak sampai akhir, siapa tahu ada hal baru yang bisa kamu pelajari dan terapkan!

1. Multitasking yang berlebihan

Ilustrasi wanita dengan banyak pekerjaan (freepik.com/cookie_studio)

Multitasking memang terdengar efisien, tetapi tahukah kamu jika melakukannya terlalu sering dapat mengganggu fokus? Saat kamu berpindah-pindah tugas tanpa jeda, otak dipaksa bekerja lebih keras. Akibatnya, kemampuan otak untuk fokus pada satu tugas tertentu bisa menurun. Multitasking terus-menerus membuat otak sulit beradaptasi untuk fokus penuh, sehingga kebiasaan ini berpotensi mengurangi daya ingatmu di masa tua.

Selain itu, multitasking bisa membuat otak lebih cepat lelah. Kamu mungkin merasa produktif, tetapi kenyataannya, hasil kerja dari setiap tugas mungkin tidak maksimal. Fokus yang tersebar pada banyak hal membuat otak tidak mendapatkan kesempatan untuk mendalami satu hal dengan baik. Jadi, mulai dari sekarang, cobalah fokus pada satu tugas, dan rasakan bedanya!

2. Kebiasaan menatap layar terlalu lama

Ilustrasi wanita bermain gedget (freepik.com/freepik)

Di era digital, layar smartphone atau laptop sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, menatap layar terlalu lama dapat berdampak buruk pada kesehatan otak. Paparan cahaya biru dari layar, terutama di malam hari, bisa mengganggu kualitas tidur yang sangat dibutuhkan otak untuk meregenerasi sel-selnya. Tanpa tidur yang cukup, otak sulit mempertahankan daya fokus.

Tak hanya itu, terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar dapat mengurangi kemampuan konsentrasi. Kita terbiasa menerima informasi secara cepat dan instan sehingga menjadi sulit untuk fokus pada satu hal dalam waktu lama. Cobalah beri jeda bagi mata dan otakmu dengan mengalihkan pandangan atau melakukan kegiatan lain secara berkala, agar tetap segar dan fokus.

3. Sering menggunakan GPS dan aplikasi pengingat

Ilustrasi berkendara menggunakan gps (freepik.com/freepik)

Siapa yang tidak suka dengan kemudahan GPS dan aplikasi pengingat? Namun, tanpa kita sadari, ketergantungan pada teknologi ini bisa membuat otak kurang terlatih. Misalnya, ketika kamu terlalu sering menggunakan GPS untuk menemukan lokasi, otak menjadi malas dalam mengingat rute atau mengembangkan sense of direction. Ini membuat kemampuan otak untuk mengingat menurun seiring waktu.

Begitu juga dengan aplikasi pengingat. Jika terus-menerus mengandalkan aplikasi untuk mengingat jadwal, otak tak lagi terbiasa memproses dan menyimpan informasi dengan efektif. Latih otakmu dengan hal-hal sederhana, seperti menghafal rute atau menuliskan agenda secara manual, untuk menjaga daya ingatmu.

4. Informasi yang terlalu overload

Ilustrasi bermain gedget (freepik.com/freepik)

Dunia digital menyajikan informasi yang tak ada habisnya. Kita terbiasa menerima berbagai berita, meme, hingga video hanya dalam sekali gulir layar. Terlalu banyak informasi yang dikonsumsi dalam waktu singkat bisa membuat otak kelebihan beban. Informasi yang terlalu banyak dan terus-menerus justru menghambat kemampuan otak untuk memilah dan fokus pada hal-hal penting.

Informasi yang tak penting dan masuk secara acak bisa membuat otak kewalahan dan akhirnya kehilangan fokus. Jadi, cobalah untuk membatasi asupan informasi yang masuk, pilih konten yang benar-benar bermanfaat, dan berikan waktu bagi otak untuk memproses apa yang kamu baca atau lihat.

5. Pola hidup yang kurang seimbang

Ilustrasi wanita tertidur sambil memegang cangkir (freepik.com/diana.grytsku)

Gaya hidup yang kurang seimbang, seperti kurang tidur, pola makan yang buruk, dan kurang berolahraga, bisa memengaruhi kemampuan fokusmu di masa depan. Tidur yang cukup adalah salah satu kebutuhan utama otak, namun banyak milenial yang mengabaikannya demi menyelesaikan pekerjaan atau sekadar bergulir di media sosial. Kekurangan tidur bisa menurunkan kemampuan otak dalam fokus dan mengingat.

Selain itu, pola makan yang tak seimbang dan kurang olahraga membuat tubuh dan otak tak mendapatkan asupan yang dibutuhkan untuk berfungsi optimal. Jadi, jaga keseimbangan hidupmu mulai dari sekarang agar daya fokus dan memori tetap terjaga hingga tua nanti.

Kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa berdampak besar pada kesehatan otak di kemudian hari. Mulailah mengubah kebiasaan kecil yang bisa menjaga otakmu tetap tajam dan fokus, agar kelak saat menua, kamu masih bisa menikmati setiap momen tanpa terganggu masalah konsentrasi. Ingat, kesehatan otak adalah investasi untuk masa depanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us