Lestarikan Hutan Pinus Mangunan, Purwo Harsono Raih Kalpataru 2021

Fokus lestarikan hutan untuk kesejahteraan masyarakat

Bantul, IDN Times - ‎Tak pernah terlintas dalam pikiran Purwo Harsono mendapatkan penghargaan Kalpataru tahun 2021. Pria yang pernah mengenyam pekerjaan sebagai marketing di sebuah dealer sepeda motor di Kota Yogyakarta, Kamis (14/10/2021) mendapatkan penghargaan dalam kategori perintis lingkungan atas ketekunan mengembangkan hutan pinus di Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul.  Berkat tangan dingin Purwo, kini hutan pinus menjadi salah satu destinasi alam yang banyak dikunjungi wisatawan. 

1. Rintis sejak tahun 2014

Lestarikan Hutan Pinus Mangunan, Purwo Harsono Raih Kalpataru 2021Ketua Koperasi Notowo, Purwo Harsono.(IDN Times/Daruwaskita)

Purwo Harsono yang akrab disapa Ipung mengaku, tanpa Kalpataru dirinya tetap mengupayakan hutan pinus agar lestari dan mampu memberi kesejahteraan bagi masyarakat. 

"Jadi untuk merintis hutan menjadi destinasi wisata sudah cukup lama dibandingkan dengan penilaian (Kalpataru)," katanya saat dihubungi, Rabu (20/10/2021).

Baca Juga: Setahun Pandemik, Ini Kondisi Desa Wisata Mangunan Bantul  

2. Fokus lestarikan hutan untuk kesejahteraan warga sekitar

Lestarikan Hutan Pinus Mangunan, Purwo Harsono Raih Kalpataru 2021Objek wisata Pinus Sari Mangunan, Bantul (visitingjogja.com)

Sebelum berkembang menjadi kawasan wisata, hutan pinus Mangunan, kata Ipung mulai dikembangkan sejak tahun 2014. Meski banyak destinasi wisata alam yang dikembangkan warga, namun Ipung tetap tetap memperhatikan dampak ekologis saat pembangunan. Misalnya bahaya banjir dan tanah longsor.

"Makanya kalau di Mangunan ada yang menebang satu pohon, minimal menanam dua pohon," beber Ipung. 

3. Berharap pandemik segera berakhir, agar ekonomi warga pulih

Lestarikan Hutan Pinus Mangunan, Purwo Harsono Raih Kalpataru 2021Uji coba pembukaan tempat wisata Hutan Pinus Sari Mangunan, Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Tak hanya hutan pinus Mangunan, saat ini sejumlah objek wisata di Kapanewon Dlingo dikelola warga dengan melalui Koperasi Notowono. Ratusan warga telah diberdayakan untuk terlibat dalam pengembangan destinasi wisata dan secara ekonomi mereka telah terbantu.

"Saat pandemik terjadi dampaknya cukup banyak, dari 724 warga yang terlibat dalam pengelolaan objek wisata, kini menjadi 394 orang. Namun dengan kondisi yang membaik saya berharap semuanya pulih seperti semula," ungkapnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya