Mengenal Upacara Adat Garebeg, Perayaan Keagamaan Islam di Yogyakarta

Diadakan tiga kali dalam setahun

Peringatan hari besar umat Islam di Nusantara sangat meriah. Tak terkecuali di daerah Yogyakarta yang melakukan upacara adat garebeg.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan upacara adat garebeg? Agar lebih jelas, yuk, simak penjelasan artikel di bawah ini.

1. Perayaan keagamaan

Mengenal Upacara Adat Garebeg, Perayaan Keagamaan Islam di Yogyakartagrebeg syawal salah satu tradisi setelah Lebaran di Yogyakarta (instagram.com/danu.ds)

Umat Islam memperingati hari besar seperti perayaan dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Di Indonesia sendiri juga memperingati hari maulid Nabi SAW sebagai hari libur nasional.

Nah, diantara semua perayaan hari besar agama Islam itu, di daerah Yogyakarta mengadakan upacara adat yang disebut dengan Garebeg. Upacara ini diadakan pertama kali oleh Sultan Hamengku Buwono I.

Upacara adat garebeg merupakan suatu upacara kerajaan melibatkan seisi keraton, segenap aparat kerajaan serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Garebeg secara formal bersifat keagamaan.

Baca Juga: Keunikan Upacara Adat Siraman Pusaka dan Labuhan

2. Makna upacara garebeg

Mengenal Upacara Adat Garebeg, Perayaan Keagamaan Islam di YogyakartaUpacara Adat Garebeg (gudeg.net)

Masyarakat Yogyakarta mengadakan upacara adat garebeg ini sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Bersyukur karena sudah diberikan keselamatan dan kesejahteraan dalam menjalani kehidupan.

Keraton sebagai lembaga tertinggi di Jogja membagikan sedekah. Hal ini sebagai bentuk adil seorang pemimpin yang memperhatikan masyarakatnya.

3. Dilaksanakan tiga kali dalam setahun

Mengenal Upacara Adat Garebeg, Perayaan Keagamaan Islam di YogyakartaUpacara Adat Garebeg (jbbudaya.jogjabelajar.org)

Upacara adat garebeg ini diadakan sesuai dengan perayaan hari besar umat Islam. Yang mana, perayaan ini digelar setiap tiga kali dalam setahun. Ketiganya juga mempunyai penyebutan yang berbeda-beda, lho.

1. Grebeg Syawal

Dalam perayaannya, Grebeg Syawal juga dibagikan sedekah berupa gunungan yang biasa disebut "Kakung". Gunungan ini lebih besar dari perayaan grebeg lainnya.

Grebeg Syawal dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan malam Lailatul Qadar. Perayaan ini biasa dilakukan menjelang bulan puasa dimana umat islam berbondong-bondong menyambut bulan suci agama Islam.

2. Grebeg Besar

Grebeg besar biasanya dilakukan saat hari raya Idul Adha. Tradisi ini juga membagikan sedekah berupa hasil bumi. Hasil pertanian terbaik yang dibagikan kepada masyarakat dalam bentuk gunungan besar yang sudah disusun sedemikian rupa.

3. Grebeg Mulud

Terakhir ada grebeg mulud yang dilakukan menjelang kelahiran Baginda Nabi besar Muhammad Saw. Dalam perayaan ini disertakan beberapa rangkaian acara seperti Sekaten dan permainan gamelan selama 7 hari nonstop. Gamelan yang dipergunakan adalah milik keraton Yogyakarta.

4. Arti kata "Gunungan"

Mengenal Upacara Adat Garebeg, Perayaan Keagamaan Islam di YogyakartaUpacara Adat Garebeg (gudeg.net)

Gunungan dalam upacara adat garebeg ini mempunyai beberapa macam jenis, seperti Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon. Maknanya sendiri adalah menggambarkan perpaduan semesta dalam melengkapi kehidupan di bumi.

Maksud gunungan di sini yaitu berbagai jenis makanan dan tumbuhan yang ditumpuk dan dikreasikan menjadi satu. Hal ini menggambarkan perpaduan bermacam unsur bisa menyatu jika disatukan dengan tekad yang sama.

5. Ngalap berkah

Mengenal Upacara Adat Garebeg, Perayaan Keagamaan Islam di YogyakartaUpacara Adat Garebeg (menpan.go.id)

Tujuan diadakannya upacara adat garebeg ini salah satunya adalah Ngalap berkah. Isi gunungan yang dibagikan kepada masyarakat dipercaya mengandung berkah.

Siapa saja yang bisa mendapatkan isi dari gunungan tersebut dipercaya akan memperoleh keberuntungan dalam hidupnya. Hal ini tentu mengundang perhatian wisatawan yang menyaksikannya.

Di Jogja memang sangat kental dengan kebudayaan yang turun-temurun. Tak jarang jika para wisatawan menganggap pemahaman tersebut sangat unik dan memiliki nilai filosofi yang tinggi dalam kehidupan.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui dari Tradisi Upacara Adat Mangupa

Topik:

  • Rizna Hidayah

Berita Terkini Lainnya