Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949

Awalnya diberi nama Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan kampus yang memiliki cerita historis yang panjang. Berdiri tahun 1949, perguruan tinggi ini dijuluki sebagai universitas negeri tertua. Lantas, bagaimana sejarah berdirinya kampus yang berada di Kota Pelajar ini? Yuk, mari disimak penjelasannya di bawah ini.

1. Dirintis ketika Belanda mencoba menguasai Indonesia

Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949instagram.com/fajri_harahap

Sutaryo dan Suratman Woro dalam Sejarah Lahirnya Universitas Perjuangan Universitas Gadjah Mada (2008) mengatakan bahwa UGM berdiri saat Belanda kembali berusaha menguasai Indonesia usai Jepang mengalami kekalahan. Setelah Netherlands Indies Civil Administrasion (NICA) mendarat di Jakarta bersama dengan kapal Sekutu, Belanda melakukan beberapa upaya agar daerah kekuasaannya kembali jatuh di tangan.

Usaha untuk memiliki Indonesia tersebut dilakukan Belanda lewat dua cara, yakni melalui perjanjian dan agresi militer. Selama kurun waktu tahun 1940 hingga 1949, terjadi dua kali agresi militer, yakni tahun 1947 dan 1948, dan beberapa kali penandatanganan perjanjian mulai dari Perjanjian Linggarjati hingga Konferensi Meja Bundar.

2. Semula bernama Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada

Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949Dok. IDN Times/Humas UGM

Di bidang pendidikan, para tokoh seperti Mr. Budiarto, Ir. Marsito, Dr. Priyono, dan Mr. Sunaryo menginginkan adanya Balai Perguruan Tinggi (Universiteit) nasional untuk mengembangkan ilmu pengetahuan selagi pembangunan Indonesia berjalan. Saat itu, NICA juga mendirikan Universiteit van Indonesia di Jakarta. Mereka lantas mendorong diadakannya sebuah pertemuan dengan agenda rencana mendirikan Balai Perguruan Tinggi pada tanggal 24 Januari 1946.

Pertemuan itu kemudian melahirkan kesepakatan untuk membentuk Panitia Pendirian dan Dewan Kurator Balai Perguruan Tinggi. Setelah mengadakan rapat kecil dan besar, Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada akhirnya berdiri pada tanggal 3 Maret 1946. Ada dua fakultas yang dibuka saat itu, yakni Faculteit Hoekoem dan Economie serta Faculteit Sastra, Filsafat, dan Kaboedajaan.

Baca Juga: Asal-Usul Nama Yogyakarta Menurut Pakar Sejarah dan Bahasa

3. Berubah menjadi universitas

Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949IDN Times/Daruwaskita

Selain Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, tujuh perguruan tinggi lain yang terletak di Yogyakarta, Klaten, dan Surakarta juga beroperasi dalam kurun waktu tahun 1946-1948. Oleh karena situasi yang tak kondusif, sekolah tinggi yang ada di Klaten serta Surakarta pun pindah ke Yogyakarta.

Perguruan tinggi yang ada di tiga wilayah ini kemudian bergabung dengan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada menjadi Universiteit Negeri Gadjah Mada (UNGM). Universitas ini diresmikan pada tanggal 19 Desember 1949. Terdapat enam fakultas yang dibuka di UNGM meliputi Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Hewan.

4. Diabadikan melalui museum

Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949IDN Times/Nindias Khalika

Kisah berdirinya UGM di atas saat ini didokumentasikan di Museum UGM yang terletak di Kompleks Bulaksumur, Yogyakarta. Edukator Museum Dhrajat menjelaskan bahwa Museum UGM menempati rumah dinas Dekan Fakultas Geografi Prof. Kardono Darmojuwono dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Prof. Drs. Iman Soetikno yang dipakai tahun 1965. Iman Soetikno merupakan paman tiri dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

5. Menjadi universitas tertua

Menilik Sejarah UGM, Universitas Negeri yang berdiri sejak tahun 1949IDN Times/Nindias Khalika

Museum ini menyajikan informasi tentang UGM mulai dari sejarah berdiri, arti logo universitas, hingga tokoh berikut hasil pemikiran dan penemuan mereka. Dhrajat mengatakan bahwa UGM merupakan universitas tertua di Indonesia sebab ia berdiri pada tahun 1949.

“Tahun berdiri itu kemudian diabadikan di logo UGM. Ada beberapa unsur di logo itu seperti surya dan sinarnya, songkok, tombak, dan kartika segi lima. Ada 49 sinar di sana yang menunjukkan tahun UGM berdiri. Dibandingkan Universitas Indonesia, UGM berdiri lebih dulu,” ucapnya.

Baca Juga: Tugu Golong-Gilig, Cikal Bakal Tugu Putih yang Jadi Ikon Yogyakarta 

Topik:

  • Paulus Risang
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya