Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Peristiwa Sejarah Abad ke-20 yang Membentuk Dunia Modern 

ilustrasi revolusi Rusia (commons.wikimedia.org/Unknown author)
Intinya sih...
  • Perang Dunia I mengubah politik Eropa, memicu revolusi sosial, dan menandai berakhirnya kekaisaran besar.
  • Perang Dunia II melibatkan genosida Holocaust, penggunaan senjata nuklir pertama kali, dan lahirnya PBB.
  • Revolusi Rusia mengubah Rusia menjadi negara komunis, memengaruhi gerakan komunis global, dan memicu Perang Dingin.

Abad ke-20 adalah era yang penuh dengan perubahan besar, penemuan revolusioner, dan peristiwa-peristiwa yang mengubah wajah dunia selamanya. Dari perang global hingga gerakan sosial, abad ini menyimpan banyak momen bersejarah yang masih berpengaruh hingga kini. Artikel ini akan mengulas lima peristiwa penting abad ke-20 yang membentuk dunia modern, memberikan gambaran tentang bagaimana masa lalu membentuk masa kini.

Mari kita telusuri peristiwa-peristiwa ini, mulai dari tragedi yang mengubah peta politik dunia hingga kemajuan teknologi yang membawa manusia ke era baru. Setiap peristiwa tidak hanya meninggalkan jejak sejarah, tetapi juga pelajaran berharga yang masih relevan hingga saat ini. Yuk, simak ulasannya!

1. Perang Dunia I (1914-1918)

ilustrasi perang dunia I (commons.wikimedia.org/From a variety of images credited above)

Perang Dunia I, yang sering disebut "Perang untuk Mengakhiri Semua Perang," menjadi titik balik besar dalam sejarah dunia. Konflik ini melibatkan kekuatan-kekuatan besar dunia dan mengakibatkan jutaan korban jiwa. Perang ini tidak hanya mengubah peta politik Eropa, tetapi juga memicu revolusi sosial dan ekonomi di berbagai negara.

Perang ini juga menjadi panggung bagi teknologi militer baru, seperti tank dan senjata kimia, yang mengubah cara perang dilakukan. Selain itu, Perang Dunia I menandai berakhirnya kekaisaran-kekaisaran besar seperti Ottoman, Jerman, dan Austria-Hongaria. Dampaknya masih terasa hingga kini, terutama dalam bentuk batas-batas negara modern dan hubungan internasional.

2. Perang Dunia II (1939-1945)

ilustrasi pertempuran Stalingrad (commons.wikimedia.org/Acratopotes)

Perang Dunia II adalah konflik terbesar dan paling mematikan dalam sejarah manusia, dengan lebih dari 70 juta korban jiwa. Perang ini tidak hanya melibatkan pertempuran militer, tetapi juga genosida, seperti Holocaust, yang menewaskan enam juta orang Yahudi. Perang ini juga menjadi panggung bagi penggunaan senjata nuklir pertama kali, yang mengakhiri perang tetapi membuka era baru ketakutan akan perang nuklir.

Pasca perang, dunia menyaksikan lahirnya organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah konflik serupa di masa depan. Perang Dunia II juga memicu dekolonisasi, di mana banyak negara di Asia dan Afrika memperoleh kemerdekaan. Dampaknya terhadap politik, ekonomi, dan budaya global masih terasa hingga hari ini.

3. Revolusi Rusia (1917)

ilustrasi revolusi Rusia (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Revolusi Rusia tahun 1917 adalah salah satu peristiwa paling penting abad ke-20, yang mengubah Rusia dari kekaisaran menjadi negara komunis pertama di dunia. Dilansir dari Britannica, revolusi ini dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Tsar Nicholas II yang korup dan tidak efektif. Revolusi ini melahirkan Uni Soviet, yang menjadi salah satu kekuatan utama dalam Perang Dingin.

Revolusi ini tidak hanya mengubah Rusia, tetapi juga memengaruhi gerakan komunis di seluruh dunia. Ideologi Marxis-Leninis yang diusung Uni Soviet menjadi inspirasi bagi banyak negara, terutama di Asia dan Amerika Latin. Meski Uni Soviet akhirnya runtuh pada 1991, warisannya masih memengaruhi politik global hingga kini.

4. Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat (1950-1960)

ilustrasi gerakan hak sipil di Amerika Serikat (commons.wikimedia.org/Rowland Scherman)

Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat adalah perjuangan panjang melawan diskriminasi rasial dan segregasi yang menargetkan warga Afrika-Amerika. Dilansir dari Britannica, gerakan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Martin Luther King Jr., yang memperjuangkan kesetaraan melalui aksi damai. Peristiwa seperti "March on Washington" pada 1963 menjadi momen ikonik dalam sejarah gerakan ini.

Gerakan ini berhasil mendorong perubahan legislatif, seperti Civil Rights Act of 1964 dan Voting Rights Act of 1965, yang menghapus segregasi dan memberikan hak suara penuh kepada warga Afrika-Amerika. Dampaknya tidak hanya dirasakan di AS, tetapi juga menginspirasi gerakan serupa di seluruh dunia. Perjuangan ini menjadi bukti bahwa perubahan sosial bisa dicapai melalui solidaritas dan ketekunan.

5. Jatuhnya Tembok Berlin (1989)

ilustrasi jatuhnya tembol Berlin (commons.wikimedia.org/Unknown photographer)

Jatuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989 menjadi simbol berakhirnya Perang Dingin dan reunifikasi Jerman. Dilansir dari Britannica, tembok ini dibangun pada 1961 untuk memisahkan Berlin Barat (liberal) dan Berlin Timur (komunis). Selama 28 tahun, tembok ini menjadi simbol perpecahan dunia menjadi dua blok yaitu Barat dan Timur.

Kejatuhan tembok ini memicu gelombang demokratisasi di Eropa Timur dan akhirnya mengarah pada runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Peristiwa ini menandai berakhirnya era bipolar dan awal dari globalisasi yang kita kenal sekarang. Jatuhnya Tembok Berlin juga menjadi pengingat bahwa tidak ada tembok yang bisa bertahan selamanya, baik secara harfiah maupun metaforis.

Abad ke-20 adalah era yang penuh dengan peristiwa dramatis dan transformatif. Dari perang global hingga gerakan sosial, setiap peristiwa meninggalkan jejak yang membentuk dunia modern. Pelajaran dari sejarah ini mengingatkan kita bahwa perubahan besar seringkali dimulai dari langkah kecil, tetapi dampaknya bisa bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun. Yuk, terus belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Daffa A.N
EditorDaffa A.N
Follow Us