5 Penyebab Seseorang Bisa Tersambar Petir, Yuk Minimalkan Risikonya

Petir merupakan fenomena alam yang menakjubkan sekaligus berbahaya. Saat terjadi, aliran listrik bertegangan sangat tinggi berpindah dari awan ke bumi atau sebaliknya dalam hitungan sepersekian detik. Meskipun peluang seseorang tersambar petir terbilang kecil, risiko tetap ada terutama di kondisi dan lokasi tertentu. Banyak kasus yang berujung fatal karena korban tidak mengetahui faktor-faktor penyebabnya.
Memahami penyebab seseorang bisa tersambar petir sangat penting untuk menghindari risiko mematikan ini. Dalam banyak kasus, peristiwa tersebut tidak semata-mata kebetulan, melainkan dipicu oleh kombinasi cuaca, lingkungan, dan tindakan manusia sendiri. Berikut lima penyebab utama yang membuat risiko tersambar petir meningkat secara signifikan.
1. Berdiri di ruang terbuka saat cuaca buruk

Dilansir weather.gov, berdiri di area terbuka seperti lapangan, pantai, atau sawah saat awan gelap menggantung di langit merupakan salah satu penyebab utama tersambar petir. Di kondisi ini, tubuh dapat menjadi titik tertinggi yang memudahkan petir untuk mengalirkan energi listrik ke tanah. Apalagi, jarak petir bisa menjangkau beberapa kilometer dari titik pusat awan badai.
Cuaca mendung berat sering menjadi tanda adanya muatan listrik besar di atmosfer. Saat posisi tubuh berada di area tanpa penghalang yang lebih tinggi, aliran listrik dari petir dapat memilih jalur tercepat ke tanah, yang dalam banyak kasus melewati tubuh manusia.
2. Berlindung di bawah pohon tinggi

Kebiasaan mencari perlindungan di bawah pohon saat hujan deras bisa membawa risiko besar. Pohon yang tinggi cenderung menjadi sasaran petir karena ujungnya lebih dekat dengan awan bermuatan listrik. Ketika petir menyambar pohon, arus listrik dapat menyebar melalui batang dan akar, lalu mengalir ke tanah.
Jika seseorang berdiri terlalu dekat atau bersentuhan dengan batang pohon, tubuh dapat menjadi jalur tambahan bagi aliran listrik tersebut. Efeknya bisa mematikan dalam hitungan detik, bahkan jika petir tidak mengenai tubuh secara langsung.
3. Membawa benda logam saat petir menyambar

Benda logam seperti payung, pancingan, tiang, atau peralatan olahraga dapat meningkatkan risiko tersambar petir. Logam memiliki sifat konduktor yang baik sehingga mudah menarik dan menghantarkan listrik. Di tengah lapangan atau di tempat terbuka lainnya, benda logam bisa menjadi pemicu sambaran petir.
Walaupun logam tidak secara langsung “mengundang” petir, keberadaannya dapat memperbesar potensi arus listrik berpindah ke tubuh melalui benda tersebut. Karena itu, membawa atau memegang benda logam di tengah badai merupakan tindakan yang sangat berbahaya.
4. Berenang atau berada di dekat perairan

Air merupakan penghantar listrik yang sangat baik. Ketika terjadi petir, berada di dalam atau di sekitar danau, sungai, atau laut menjadi keputusan yang salah. Petir yang menyambar di permukaan air akan menyebarkan arus listrik ke segala arah dengan cepat.
Seseorang yang sedang berenang atau berdiri di air dangkal bisa terkena aliran listrik dari jarak cukup jauh dari titik sambaran. Efeknya sering kali mematikan karena arus listrik dapat langsung mengganggu fungsi jantung dan sistem saraf.
5. Tidak menghiraukan peringatan yang diberikan alam

Sebelum petir menyambar, biasanya terdapat tanda-tanda alam seperti rambut berdiri, kulit terasa kesemutan, atau terdengar bunyi mendengung dari benda logam di sekitar. Fenomena ini terjadi karena udara di sekitar tubuh telah terionisasi oleh muatan listrik yang sangat besar.
Mengabaikan tanda-tanda tersebut berarti memberi kesempatan bagi petir untuk mengenai tubuh dalam hitungan detik. Jika mengetahui gejala ini, segera mencari perlindungan yang aman. Hal ini dapat menjadi pembeda antara keselamatan dan tragedi.
Petir adalah fenomena alam yang tak bisa dicegah, tetapi risikonya dapat diminimalkan dengan memahami penyebab dan kondisi yang memicunya. Setiap faktor yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa perilaku dan kesadaran situasi sangat mempengaruhi tingkat keselamatan saat petir terjadi.