Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Definisi Sesungguhnya tentang Work-Life Balance, Sudah Menjalaninya?

ilustrasi seorang yang mengejar karir (freepik.com/drobotdean)
Intinya sih...
  • Work-life balance bukan hanya soal waktu, tapi kualitas waktu yang cukup untuk kerja dan istirahat.
  • Pentingnya mengetahui prioritas hidup, apakah fokus pada karier atau keluarga, serta memasang batasan untuk menghindari kelelahan.
  • Fleksibilitas dalam menjalani work-life balance, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Work-life balance sering banget jadi topik obrolan di kalangan pekerja, terutama yang merasa hidupnya cuma muter di kantor dan meja kerja. Tapi, sebenarnya apa sih work-life balance itu? Banyak orang punya definisi yang beda-beda, tergantung gaya hidup dan prioritas masing-masing. 

Yuk, kita bahas tujuh definisi sesungguhnya tentang work-life balance. Ini bisa bikin kamu lebih paham dan rileks dalam menjalani hidup!  

1. Bukan soal jam kerja yang sama rata dengan waktu libur

ilustrasi fokus ke diri sendiri (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Banyak yang salah paham kalau work-life balance artinya waktu kerja dan waktu istirahat harus dibagi sama rata. Padahal, kenyataannya lebih kompleks dari itu. Balance di sini bukan soal hitung-hitungan waktu, tapi soal merasa cukup untuk menjalani keduanya.  

Kalau kamu merasa bisa fokus kerja tanpa stres berlebih dan masih punya energi buat bersenang-senang atau istirahat, itu sudah bisa disebut seimbang. Intinya, work-life balance lebih soal kualitas waktu, bukan kuantitas. 

2. Mengutamakan apa yang paling penting dalam hidupmu

ilustrasi ibu dan anak bermain (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Work-life balance artinya tahu apa yang jadi prioritas dalam hidup. Kalau kamu lagi punya target besar di karier, gak apa-apa kok kerja ekstra selama kamu masih bisa kasih ruang buat hal-hal penting lainnya, seperti kesehatan atau keluarga.  

Sebaliknya, kalau kamu merasa keluarga lagi lebih butuh perhatian, gak ada salahnya menurunkan tempo kerja sejenak. Balance itu dinamis dan yang terpenting kamu sadar apa yang sedang jadi fokus utama.

3. Berani bilang tidak ketika beban sudah terlalu banyak

ilustrasi seseorang mengatakan tidak (pexels.com/Vie Studio)

Biasanya, hidup yang gak seimbang muncul karena kita gak bisa bilang tidak. Tugas kantor bertambah, tanggung jawab di luar kerjaan juga terus berdatangan, sementara energi dan waktu kita terbatas.  

Work-life balance berarti kamu tahu kapan harus pasang batasan. Jangan takut terlihat lemah karena menolak tugas tambahan atau menunda pekerjaan. Justru, itu tanda kalau kamu paham kemampuan dirimu sendiri.

4. Punya waktu untuk diri sendiri tanpa rasa bersalah

ilustrasi solo traveling (pexels.com/Oleksandr P)

Coba diingat, kapan terakhir kali kamu punya waktu buat diri sendiri tanpa mikirin kerjaan atau orang lain? Kalau jawabannya udah lama banget, mungkin ini saatnya untuk lebih memprioritaskan self-care.  

Work-life balance artinya punya waktu untuk melakukan hal yang bikin kamu bahagia, entah itu tidur siang, baca buku, atau sekadar nonton drama favorit. Yang penting, kamu gak merasa bersalah karena mengambil waktu tersebut.

5. Mengurangi kebiasaan multitasking yang berlebihan

ilustrasi berbisnis bareng sahabat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Di era yang serba cepat ini, multitasking sering dianggap kemampuan yang wajib dimiliki. Tapi, sebenarnya kebiasaan ini justru bisa bikin hidup gak seimbang. Bayangin aja, fokus kamu terpecah antara kerjaan, chatting, dan urusan pribadi, hasilnya apa pun jadi gak maksimal.  

Work-life balance lebih mendukung single-tasking, yaitu menyelesaikan satu hal dengan baik sebelum pindah ke hal lain. Dengan begitu, kamu gak merasa hidupmu seperti balapan yang gak ada ujungnya.

6. Menyadari kalau kesempurnaan itu gak realistis

ilustrasi seseorang memandang ke atas (pexels.com/aboodi vesakaran)

Banyak orang gak sadar kalau keinginan untuk selalu sempurna bisa jadi akar masalah ketidakseimbangan hidup. Work-life balance artinya menerima kalau kamu gak harus jadi sempurna di segala aspek hidup.  

Kadang kerjaan cukup selesai dengan baik, gak harus sempurna. Kadang juga waktu dengan keluarga gak harus penuh kejutan atau kegiatan istimewa. Yang penting, kamu dan orang-orang di sekitarmu merasa cukup.

7. Fleksibilitas dalam menjalani hidup

ilustrasi seseorang menonton film (pexels.com/Photo By:Kaboompics.com)

Definisi terakhir, work-life balance adalah soal fleksibilitas. Hidup itu dinamis, dan kebutuhanmu akan keseimbangan bisa berubah seiring waktu. Jangan kaku dengan konsep tertentu yang justru bikin kamu tambah stres.  

Misalnya, di satu fase hidup, kamu lebih banyak waktu buat keluarga, sementara di fase lain, karier jadi prioritas utama. Selama kamu merasa bahagia dan tetap sehat, gak apa-apa kok, work-life balance-mu punya bentuk yang unik.  

Work-life balance itu gak ada definisi tunggal yang saklek, karena setiap orang punya kebutuhan yang berbeda. Jadi, temukan definisi yang paling cocok buatmu, dan jalani hidup dengan santai dan penuh rasa syukur!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us