Untuk Pertama dan Terakhir Kalinya, Sum 41 Mengguncang Yogyakarta

Sum 41 jalani tur perpisahan sebelum bubar

IDN Times, Kota Yogyakarta - Band rock asal Kanada, Sum 41, mungkin sudah pernah main Hellfest Perancis. Mereka juga pernah manggung di Reading and Leeds Festival atau Summersonic Festival di Jepang. Akan tetapi, manggung di Stadion Kridosono yang becek sehabis hujan tentu belum pernah terlintas di benak band yang beranggotakan Deryck Whibley (vokal, gitar), Dave Baksh (gitar), Jason McCaslin (bass), Tom Thacker (gitar, keyboards), dan Frank Zummo (drum) ini.

Dan itulah yang terjadi ketika Wildground Fest besutan Starcross menghadirkan tur perpisahan Sum 41 "Tour Of The Setting Sum", Sabtu malam (02/03/2024).

Baca Juga: 5 Perbedaan Emo dan Punk, Bukan Sekadar Genre Musik!

Yogyakarta menjadi kota ketiga setelah Seoul, Korea Selatan dan Jakarta dalam rangkaian tur terakhir sebelum band ini bubar. Tur tersebut akan bersinggungan dengan perilisan album pamungkas "Heaven :x: Hell" pada 29 Maret nanti.

"Setelah album ini, selesai! Tidak ada album Sum 41 lagi," Deryck kembali menegaskan masa depan band ini saat tampil di Yogyakarta, yang disambut dengan sorakan "Boo..." dari penonton, seakan mau bilang "Kami bakal kangen kalian".

"Thank you for boo-ing us, guys," balas Deryck.

Untuk Pertama dan Terakhir Kalinya, Sum 41 Mengguncang YogyakartaSum 41 dalam Tour of Setting Sum di Stadion Kridosono, Yogyakarta Sabtu (02/03/2024) (IDN Times/Yogie Fadila)

Meski sempat molor karena cuaca, Sum 41 tetap tampil maksimal selama kurang lebih 100 menit termasuk encore. Salut buat Rocket Rockers dan Endank Soekamti yang rela set-nya dipersingkat demi kelancaran acara. Artis senang, penonton pun senang. Lagi pula, ini panggung pertama dan terakhir SUM 41 di Yogyakarta.

Tak lama setelah pukul 21.00 WIB, para anggota Sum 41 langsung tancap gas dengan nomor-nomor enerjik seperti "Motivation" dan "Hell Song". Melihat moshpit yang sudah garang sejak lagu pertama, Deryck berkomentar, "Kalian suka lagu yang berat-berat, ya? Lagu berikut ini juga berat..." sebelum intro "We're All to Blame" dikumandangkan. Cicrle pit tak terhindarkan.

Walau sering dilabeli sebagai band skate punk/pop-punk yang asik buat lompat-lompat, sesungguhnya spektrum musik grup ini cukup luas. Mulai dari riff berat khas metal hingga nomor balada seperti "Pieces" dan "Some Say" yang cocok buat nyanyi bareng, semua ada dalam reportoar mereka.

Selain membawakan hits andalan macam "No Reason" dan "Fat Lip", Sum 41 juga tak segan mengcover lagu rock lawas seperti "We Will Rock You" milik Queen dan "Another Brick in the Wall"-nya Pink Floyd. Suguhan untuk segala usia.

Selepas panggilan encore, Sum 41 menyudahi penampilan mereka dengan "In too Deep".

Untuk Pertama dan Terakhir Kalinya, Sum 41 Mengguncang YogyakartaPenonton mengabadikan momen di konser Sum 41 dalam Tour of Setting Sum di Stadion Kridosono, Yogyakarta Sabtu (02/03/2024) (IDN Times/Yogie Fadila)

Penampilan pertama dan terakhir ini tentu meninggalkan kesan bagi khalayak yang hadir. Tapi apakah mereka terkesan dengan Yogyakarta? Setidaknya ya, menurut pengakuan promotor sekaligus owner Starcross, Weimpy "Tebong" Adhari, personil Sum 41 terharu dengan sambutan penonton "Mereka berterima kasih, dan sangat menghargai sambutan dari penonton," ucap Tebong.

Jika band yang sudah malang melintang di panggung internasional layaknya Sum 41 bisa sukses main di Yogyakarta, maka tak ada salahnya kita bertanya ke band kondang lainnya: "Can you do it on wet night in Jogja?"

Baca Juga: Band Pop Punk Kulon Progo Karnamereka Kenalkan Album Baru, Fortune  

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya