- Masjid Kampus UGM
Mengenal Rumah Ibadah 6 Agama di UGM, Wujud Nyata Kebhinekaan

- Fasilitas berdiri di lahan seluas 5.994 meter persegi dengan pembiayaan Rp25 miliar dari dana masyarakat
- Pembangunan rumah ibadah bertujuan mencetak generasi cerdas dan berkarakter dalam keberagaman
Universitas Gadjah Mada (UGM) mempunyai enam tempat ibadah bagi mahasiswa untuk kegiatan kerohanian, sekaligus sebagai simbol kerukunan.
Setiap rumah ibadah di UGM terbuka untuk umum dan sering menjadi pusat kegiatan komunitas mahasiswa lintas agama. Suasananya yang damai dan inklusif, menjadikan kawasan ini sebagai salah satu lokasi yang penuh makna.
1. Riwayat pendidiran rumah ibadah enam agama di UGM

UGM pertama kali memiliki Masjid Kampus dan Mardliyyah Islamic Center. Rektor UGM bersama Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM meresmikan rumah ibadah lain pada 19 Desember 2024. bertepatan peringatan Dies Natalis UGM ke-74.
Selanjutnya terdapat gereja untuk umat Katolik dan Kristen Protestan, wihara bagi pemeluk Buddha, kelenteng untuk umat Konghucu, dan pura sebagai tempat ibadah umat Hindu.
Lasilitas kerohanian terletak di Jalan Podocarpus, Sendowo, berdekatan dengan salah satu asrama mahasiswa UGM.
2. Daftar rumah ibadan enam agama di UGM

Fasilitas rumah ibadah UGM berdiri di lahan seluas 5.994 meter persegi, termasuk area terbuka hijau, plaza, serta area parkir. Dilansir laman ugm.ac.id, pembiayaan pembangunan fasilitas tersebut mencapai Rp25 miliar dan menggunakan dana masyarakat.
Berikut profil singkat enam rumah ibadah UGM yang perlu kamu tahu:
Masjid Kampus UGM mulai dibangun 21 Mei 1998, panitia pembangunan melakukan penentuan arah kiblat yang melibatkan Departemen Agama RI dan Jurusan Teknik Geodesi UGM.
- Kapel St. Athanasius Agung
Kapel St. Athanasius Agung yang merupakan rumah ibadah agama Katolik, telah diberkati Uskup Agung Mgr Robertus Rubiyatmoko pada Februari 2024. Gereja diharapkan menjadi pusat penggembalaan dan pembinaan iman bagi seluruh komunitas, serta diharapkan meningkatkan keimanan, persaudaraan antara civitas akademika Katolik di UGM.
- Grha Pembinaan Iman Kristen
Grha Pembinaan Iman Kristen merupakan rumah ibadah untuk umat Kristen. Di lokasi ini kerap diadakan kegiatan kebaktian dan doa bersama mahasiswa. Tempat ini bisa menampung sampai 100 orang.
- Kelenteng Da De Miao
Kelenteng dibangun untuk menjadi fasilitas beribadah umat Konghucu. Klenteng Da De Miao ini pertama kali digunakan pada 13 Mei 2024. Selain digunakan untuk sembahyang, juga digunakan untuk diskusi sejarah agama Konghucu.
- Vihara UGM
UGM turut membangun vihara untuk kegiatan peribadatan dan kegiatan keagamaan Buddha. Di dalam gedung dilengkapi ruang diskusi, ruang ibadah, dan Patung Buddha.
- Pura Sanatanagama
Pura Sanatagama diresmikan pada pertengahan 2024, sebagai fasilitas ibadah umat Hindu. Pura ini bisa menampung sampai 50 orang.
- Mardliyyah Islamic Center
Sebelum berdiri Masjid Kampus UGM, UGM memiliki Mardliyyah Islamic Center yang terletak di samping Rumah Sakit (RS) Sardjito. Didirikan tahun 1968, masjid sebagai tempat ibadah sekaligus pusat kajian.
3. Tujuan pembangunan enam rumah ibadah di UGM

Pendirian rumah ibadah enam agama tak hanya memenuhi kebutuhan fisik tempat ibadah. UGM juga ingin mencetak generasi cerdas secara akademik sekaligus berkarakter dan berjiwa terbuka. Melalui pembangunan enam tempat ibadah di kampus bisa mengajarkan arti kebersamaan dalam keberagaman.