TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Resesi Seks yang Menghantui Sejumlah Negara

Resesi seks ternyata bisa berdampak panjang

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya resesi ekonomi yang menjadi perbincangan, istilah resesi seks pun menjadi topik hangat di sejumlah negara. Pasalnya, ada beberapa negara yang mengalami penurunan populasi yang disebabkan warganya tidak berkeinginan memiliki anak.

Fenomena ini tentu saja membuat pemerintah negara tersebut ketar ketir. Mengapa? Yuk, kita kupas selengkapnya di bawah ini!

1. Apa itu resesi seks?

ilustrasi pasangan (freepik.com/cookie_studio)

Mengutip Hypebae, yang dimaksud dengan resesi seks adalah keadaan dimana banyak anak muda yang tidak mau menikah, apalagi memiliki anak. Meski sudah berumah tangga pun, para istri memilih untuk tidak hamil.

Hal ini tentu saja menyebabkan angka kelahiran menurun drastis. Di masa mendatang, populasi lansia yang akan lebih mendominasi. Usia produktif yang terus berkurang nantinya akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Inilah yang dikhawatirkan oleh pemerintah setempat.

Baca Juga: 10 Fakta Menarik Kondom, Tersedia Rasa Bawang hingga Rendang 

2. Istilah resesi diperkenalkan oleh Kate Julian  

ilustrasi suami istri (freepik.com/jcomp)

Melansir The Atlantic, pada tahun 2018 seorang penulis dan peneliti bernama Kate Julian memperkenalkan istilah resesi seks. Istilah ini merujuk pada fenomena semakin minimnya hubungan seks di sebuah negara.

Profesor psikologi dari San Diego State University bernama Jean M Twenge meneliti kehidupan seksual para warga di Amerika. Dalam penelitian yang dilansir Psychology tersebut, ia menemukan bahwa rata-rata aktivitas seks yang dilakukan pasangan yang menikah atau hidup bersama mengalami penurunan.

3. Penyebab resesi seks 

ilusrasi sibuk bekerja (freepik.com/DCStudio)

Lantas, apa yang menjadi penyebab resesi seks? Banyak faktor yang melatarbelakangi hal ini. Menyadur The Atlantic, anak muda sekarang tak menyukai hubungan jangka panjang. Mereka cenderung fokus pada diri sendiri, pendidikan dan tekanan pekerjaan.

Apalagi di era digital sekarang banyak pilihan hiburan seperti nonton Netflix atau berselancar di media sosial. Akibatnya aktivitas seksual minim dilakukan.

Di sisi lain, faktor finansial juga berpengaruh. Tingginya biaya hidup membuat banyak orang ogah menikah. Jika menikah pun, mereka lebih memilih untuk childfree alias tidak punya anak.

4. Negara yang mengalami resesi seks  

ilustrasi penurunan angka kelahiran (freepik.com/freepik)

Melansir Kids Count Data Center, total kelahiran di Amerika tahun 2020 menunjukkan angka terendah dalam tiga dekade menjadi 3.613.647. China juga mengalami resesi seks. Meski populasinya adalah yang terbanyak di dunia, namun mengutip Reuters, angka kelahiran di China terus merosot. Bahkan tahun ini mencatat rekor terendah.

Melansir Nikkei Asia, kelahiran di Jepang menurun rata-rata 2,5 persen per tahun selama dekade terakhir. Rekor terendah di bawah 800.000 pada tahun ini. Menurut data yang dihimpun dari Economist, tingkat kesuburan warga Korea Selatan juga merosot tajam.

Baca Juga: 6 Hal Tak Terduga Ini Bisa Terjadi saat Malam Pertama 

Verified Writer

Malika Nabilla Larasati

Senang dengan berita unik dan menarik? Jadilah penulis!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya