TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Vagina Berdarah Pasca Hubungan Seksual, Berbahayakah?

Yuk cari tahu penyebabnya

Ilustrasi vagina. unsplash/Timothy Meinberg

Pendarahan pada vagina berdarah setelah berhubungan intim, tentunya membuat para kaum perempuan bertanya-tanya. Namun beberapa kasus seperti ini tidak saja terjadi pada perempuan muda namun juga lanjut usia. Yuk, cari tahu penyebab vagina berdarah setelah berhubungan badan.

1. Terjadi infeksi pada vagina

ilustrasi vagina (pexels.com/@cottonbro)

Dikutip dari laman healthline.com, vagina berdarah setelah berhubungan seksual secara medis disebut dengan pendarahan postcoital disebabkan salah satunya karena infeksi.

Infeksi dapat menyebabkan peradangan pada jaringan vagina sehingga menyebabkan luka dan berdarah. Penyebab infeksi salah satunya disebabkan karena penyakit menular seksual.

Baca Juga: 4 Mitos Sunscreen yang Gak Perlu Kamu Percaya

Baca Juga: 5 Kafe Hits di Gejayan Jogja, Asyik Buat Nongkrong dan Kerja 

2. Mencapai usia perimenopause dan menopause

ilustrasi vagina (pexels.com/@cottonbro)

Perempuan yang telah mencapai usia perimenopause dan menopause, tubuh akan lebih sedikit menghasilkan estrogen. Menurut laman healthline.com, estrogen adalah hormon yang bertanggung jawab mengatur sistem reproduksi. Saat kadar estrogen yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak biasanya, akan menyebabkan vagina kering dan radang. 

Jumlah estrogen yang sedikit juga bisa mengurangi elastisitas vagina. Hal ini menyebabkan jaringan vagina jadi lebuh rapuh, aliran darah kurang lancar, juga menyebabkan rentan terhadap iritasi dan sobekan. Selain berdarah, kondisi ini juga menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit saat berhubungan badan. 

3. Vagina mengalami kekeringan

ilustrasi perempuan (unsplash.com/@chernus_tr)

Tahukah kamu kalau vagina perempuan bisa mengalami kekeringan? Ya, kekeringan pada vagina disebabkan oleh berbagai hal seperti menyusui, mengonsumsi obat-obatan tertentu, kemoterapi, sampai karena pengangkatan ovarium. 

Selain itu, berhubungan seksual saat kamu belum terangsang dan menggunakan sabun cuci kewanitaan yang mengandung kimia bisa memicu vagina kering. Vagina yang kering dapat menyebabkan peradangan pada sistem kekebalan sehingga mengurangi kelembapan yang dihasilkan oleh kelenjar. 

4. Polip

ilustrasi perempuan (unsplash.com/@charlesdeluvio)

Polip adalah sebuah pertumbuhan non-kanker yang biasanya muncul pada leher rahim atau pada lapisan endometrium rahim. Saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan terjadinya polip, tapi ada kondisi perempuan di mana menyebabkan risiko tinggi terhadap polip yaitu karena menopause dan obesitas. 

Selain itu, polip berkaitan erat dengan hormon estrogen. Nah, ukuran polip berbeda-beda pada setiap penderita dan keberadaannya dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya. Polip yang bersenggolan dengan penis saat berhubungan seksual bisa menyebabkan pendarahan dari pembuluh darah kecil terdekat. 

Verified Writer

Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya