TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Anak-anak Perlu Behel, Hindari Masalah Gigi

Kawat gigi boleh digunakan pada anak umur 7 tahun ke atas

ilustrasi pemasangan kawat gigi (unsplash.com/Atikah Akhtar)

Tak sedikit anak remaja yang menggunakan kawat gigi (behel) untuk membuatnya rapi sekaligus menjaga kesehatannya. Namun, apakah kamu tahu jika permasalahan gigi sudah dimulai sejak anak-anak berusia tujuh tahun?

Itulah mengapa American Association of Orthodontists memberikan rekomendasi untuk pemeriksaan ortodontik semenjak anak-anak berusia tujuh tahun. Eits, meski begitu, tak lantas semua anak harus menggunakan behel, kok.

Selama mereka mempunyai kesehatan gigi yang baik, anak-anak tidak memerlukan kawat gigi. Dokter gigi hanya memberikan saran pemakaian jika diperlukan, saja. Setidaknya ada lima sebab anak-anak memerlukan behel, seperti berikut ini.

1. Gigi permanen dan gigi susu saling berjejal

ilustrasi gigi berjejal pada anak (pexels.com/cottonbro)

Saat gigi permanen mulai tumbuh, tidak jarang mereka berdesakan dengan gigi susu. Alhasil, mereka jadi tidak mempunyai cukup ruang untuk tumbuh dengan baik. Jika dibiarkan, tidak jarang gigi yang berjejal jadi tumbuh miring ke samping hingga kesulitan untuk mengunyah dan cadel.

Bahkan, dalam beberapa kasus, gigi berjejal akan membuat anak kesulitan untuk menyikat gigi dengan benar yang dapat meningkatkan plak yang menempel di mulut dan gigi. Jika sudah begini, karang gigi harus segera dibersihkan dan dirapikan dengan behel.

Baca Juga: Benarkah Gigi Tak Rapi Berpengaruh ke Kesehatan?   

 2. Kehilangan gigi susu lebih awal  

ilustrasi pemasangan kawat gigi (unsplash.com/Atikah Akhtar)

Kalau kamu melihat anak-anak sudah kehilangan gigi sebelum waktunya, cobalah segera periksakan mereka ke dokter gigi. Meski wajar kehilangan gigi susu sebelum berganti dengan gigi permanen, tapi copotnya gigi sebelum waktunya bisa jadi pertanda kalau gigi mereka mengalami kerusakan.

Setelah diperiksa dan ternyata masalahnya cukup parah, biasanya dokter gigi akan menyarankan penggunaan behel untuk mencegah gigi susu yang tersisa jadi mudah bergerak atau bergeser ke area kosong ketika nantinya gigi permanen tumbuh. Fungsi behel ini bisa mendukung tatanan gigi terjaga agar perkembangan gigi dapat berjalan normal.

3. Kebiasaan mengisap jempol dan dot 

ilustasi anak menggunakan dot (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pemakaian dot atau mengisap jempol bisa mengubah cara tumbuh gigi, nih. Kebiasaan yang kurang baik ini bisa membuat rahang dan gigi tumbuh tak sejajar. Rahang yang tidak sejajar bisa menjadi penyebab overbites, crossbites, atau underbites yang dapat melukai mulut. Tak hanya itu, rahang yang tidak sejajar juga menyulitkan anak-anak untuk mengunyah, berbicara, atau menelan.

Biasanya dokter gigi menyarankan anak-anak untuk menghentikan kebiasaan buruk ini jika belum terlalu parah. Namun jika tingkatannya sudah sangat parah, dokter akan segera menyarankan untuk memasang behel.

4. Bernapas melalui mulut

ilustrasi bernafas dengan mulut pada anak (unsplash.com/Jeremiah Lawrence)

Tak jarang anak-anak bernapas lewat mulut ketika asyik bermain. Akibatnya, sebagian besar udara masuk dan keluar melalui mulut yang jika dibiarkan bisa mempengaruhi penampilan wajah hingga pertumbuhan gigi mereka.

Jika kerap bernapas dengan mulut, rahang cenderung menyempit dan kontur wajah cenderung memanjang. Ketika beranjak dewasa, hal ini membuat ruang gigi permanen untuk bertumbuh jadi lebih kecil.

Untuk memperbaikinya, pasien memerlukan bantuan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan untuk memastikan adakah masalah lain dari amandel, kelenjar gondok, hingga saluran pernapasan. So, sebelum semuanya semakin sulit diperbaiki, ada baiknya ikuti saran dokter gigi untuk menggunakan behel pada anak ya.

Baca Juga: Tak hanya Malas Sikat Gigi, Faktor Bawaan Ini Akibatkan Bau Mulut 

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya