TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Latihan Pliometrik Lebih Ampuh Bakar Kalori, Ini Penjelasannya

Apa saja manfaat gerakan pliometrik bagi tubuh kita?

Ilustrasi gerakan pliometrik (Pexels.com/Cottonbro)

Olahraga tanpa menggunakan alat diminati banyak orang karena relatif mudah dan murah untuk diakses. Salah satunya yang efektif untuk membakar kalori adalah latihan pliometrik. 

Sederhananya, latihan pliometrik memanfaatkan gerakan berulang-ulang yang dilakukan secara eksplosif. Contoh paling mudah adalah gerakan melompat vertikal, lungesburpees. Meski terkesan simpel, manfaatnya ternyata gak main-main. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Pliometrik membantu tubuh tetap membakar kalori usai berolahraga

Ilustrasi Berat Badan (Pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Mari kita bandingkan latihan kardio dengan latihan plyometrik. Latihan kardio seperti lari bertujuan untuk melatih otot jantung, lebih dari itu lari dapat membakar kalori akibat latihan kardio yang meningkatkan detak jantung. Namun, begitu selesai berlari dan detak jantung kembali normal, tubuh pun berhenti membakar kalori.

Sementara, kalori yang dibakar pada saat latihan pliometrik memang tidak sebanyak kardio karena pliometrik lebih anaerobik daripada kardio. Namun, latihan anaerobik inilah yang kemudian membuat tubuh membakar glikogen dan melatih kekuatan otot yang kemudian mengarah ke pembakaran lemak.

Pada prinsipnya, semakin banyak massa otot semakin banyak juga energi yang dibutuhkan untuk berfungsi secara optimal. Latihan pliometrik akan meningkatkan metabolisme yang lebih tinggi dan tubuh memerlukan oksigen lebih banyak yang pada akhirnya dapat membakar kalori. Inilah yang disebut excess post exercise consumption (EPOC).

EPOC adalah peningkatan konsumsi oksigen dan metabolisme usai berolahraga. Meningkatnya konsumsi oksigen ini berkontribusi pada pengeluaran kalori. EPOC biasanya bertahan antara 12-24 jam. Artinya, meski kamu tidak melakukan apapun, tubuhmu masih membakar kalori setelah berolahraga.

Baca Juga: 5 Mitos Olahraga Ini Masih Dipercaya Orang, Cek Faktanya!

2. Mengurangi risiko cedera

Ilustrasi Cedera (Pexels.com/ Anastasia Shuraeva)

Cedera tentunya menjadi momok untuk banyak orang ketika berolahraga. Nah, pliometrik dapat menjadi metode latihan untuk mencegah kamu dari cedera.

Gerakan lompatan berulang-ulang yang eksplosif memaksa otot merenggang dan mengencang dalam jangka waktu yang singkat. Cara inilah yang membantu menguatkan otot.

Sehingga ketika kamu berolahraga di lain waktu, otot menjadi lebih kuat untuk menyerap kejutan ketika bergerak dengan cepat. Sebab, pada dasarnya sebagian besar cedera terjadi akibat latihan yang melampaui kemampuan tubuh, khususnya otot.

Namun perlu diingat, pliometrik termasuk olahraga dengan intensitas tinggi. Dengan demikian, Jika kamu tidak terbiasa olahraga, lebih baik biasakan diri berolahraga terlebih dahulu agar latihan pliometrik tidak malah menimbulkan cedera.

3. Pliometrik termasuk olahraga kardio

Ilustrasi Latihan Pliometrik (Pexels.com/ Li Sun)

Fakta lain mengenai pliometrik, yaitu latihan ini dapat menjadi alternatif olahraga kardio. Gerakan berulang-ulang yang meningkatkan detak jantung serta intensitas tinggi membuat kamu cepat terengah-engah.

Namun, berbeda dengan kardio yang berfokus pada stamina, plyometrik berfokus pada kelincahan dan kekuatan otot.

4. Plyometrik dapat menguatkan tulang

Ilustrasi tulang belakang. (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tidak hanya menguatkan otot, latihan pliometrik juga mampu menguatkan tulang. Bagaimana latihan pliometrik dapat menguatkan tulang? Saat kamu melakukan gerakan pliometrik, tulang akan sedikit mengalami guncangan. Ini merupakan stimulus yang baik untuk menumbuhkan jaringan tulang baru untuk memperkuatnya.

Dalam penelitian yang diterbitkan American Journal of Health Promotion, 60 perempuan berusia 25-50 melakukan latihan lompatan 10 kali sehari, dengan jeda 30 detik. Setelah 4 bulan, kepadatan tulang pinggul mereka meningkat 0,5 persen.

Writer

Yoga Pratama

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya