Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota Yogyakarta

Selain ngopi juga disuguhi informasi tentang Kota Yogyakarta

Minum kopi saat ini sudah seperti kewajiban bagi banyak orang. Namun kini tak hanya di rumah atau di kedai kopi saja kita bisa menikmati rasa kopi yang nikmat. Cara baru minum kopi sambil keliling Kota Yogyakarta di dalam bus juga bisa dilakukan.

Seperti yang digagas oleh Wiwit Kurniawan, creator Coffee on The Bus ini tidak hanya minum kopi tapi juga disuguhi pemandangan Kota Yogyakarta. Yuk kita putar-putar Kota Yogyakarta sambil nyeruput kopi.  

Baca Juga: Tokoh Kopi Berbicara tentang Bisnis, Tren dan Wisata di Yogyakarta

1. Coffee on The Bus melewati berbagai rute di Kota Yogyakarta

Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota YogyakartaBus pada acara Coffee on The Bus

Coffee on The Bus diadakan mulai Sabtu (27/6) dengan pilihan jam keberangkatan, yaitu pada pukul 9.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, dan 19.00 WIB. IDN Times sendiri berkesempatan untuk mengikuti kloter kedua di hari pertama pada pukul 13.00 WIB.

Perjalanan dilakukan selama satu jam dengan sebuah bus berukuran besar. Perjalanan ini dilakukan dengan mengelilingi kota Yogyakarta dengan rute Kotabaru - Tugu - Kiai Mojo - Bugisan - Kotagede - JEC - Janti - Jalan Solo - dan kembali di Kotabaru.

2. Aneka makanan disajikan bersama Kopi Merapi di dalam bus

Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota YogyakartaAneka makanan yang disajikan di Coffee on The Bus - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Di dalam bus, seluruh penumpang disajikan aneka makanan ringan yang ditempatkan di masing-masing tempat duduk dan tentunya sudah ditata sedemikian rupa. Tak ketinggalan, barista yang ikut di dalam perjalanan menyajikan secangkir kopi Merapi dengan metode manual brewing.

Bagi pengunjung yang tidak ingin minum kopi, barista akan menyajikan sari kacang hijau atau teh tarik.

Dari seluruh peserta acara, terlihat cukup banyak yang datang bersama keluarga, sehingga satu tempat duduk yang disusun bisa diisi oleh satu keluarga.

3. Tetap menjalankan protokol kesehatan, sebelum naik cek dulu suhu tubuh

Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota YogyakartaPemeriksaan suhu tubuh sebelum peserta acara menaiki bus - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Meski acara ini dimulai saat Yogyakarta masih dihantui pandemik COVID-19, Wiwit Kurniawan selaku creator acara ini menyatakan panitia tetap melakukan protokol COVID-19 dengan mewajibkan penumpang memakai masker, membersihkan tangan dengan hand sanitizer, dan melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum naik ke dalam bus.

"Sebelum masuk kita cek suhu, wajib bermasker, terus di dalam kalau yang bukan hubungan (keluarga) kita sediakan sekat untuk sosial distance-nya tapi rata-rata kan yang ikut keluarga semuanya sama teman-temannya jadi kita tidak ini kan (memberi sekat), tapi protokoler COVID kita tetap jalankan agar penumpang nyaman," tutur Wiwit saat IDN Times temui pada Sabtu (27/6) di acara ini.

4. Bertujuan agar sektor pariwisata Yogyakarta kembali bangkit

Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota YogyakartaWiwit Kurniawan, creator Coffee on The Bus - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Wiwit mengatakan acara ini bertujuan agar sektor pariwisata Yogyakarta perlahan bisa hidup kembali setelah empat bulan lamanya terhenti gegara adanya virus corona. 

"Dengan adanya pandemik ini orang ketakutan ke luar tapi kita coba dengan refreshing, orang kan sekarang banyak yang hobi minum kopi sehingga kita ngopi di rumah bisa, ngopi di coffee shop bisa, ngopi di tenant-tenant ternama bisa, tapi kita coba ngopi di dalam bis dulu," ucap Wiwit.

Selain membangkitkan kembali pariwisata, acara ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kopi. Karena di dalam Coffee on The Bus terdapat brand Kopiku sebagai sister company acara ini yang memiliki beragam kopi dari seluruh nusantara yang dikenalkan kepada penumpang.

5. Acara ditujukan untuk masyarakat dalam dan luar kota Yogyakarta

Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota YogyakartaBarista sedang menyajikan kopi Merapi di acara Coffee on The Bus - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Wiwit menambahkan acara ini sebenarnya bertujuan untuk masyarakat yang berasal dari luar kota Yogyakarta agar lebih mengenal budaya Kota Gudeg ini.

"Sebenarnya saya ingin memperkenalkan ke orang luar Yogyakarta, tadi juga kita kan musik-musiknya (di dalam bus) tentang Yogyakarta, edukasi tentang story-nya kopi di dalam bis, terus kita ada pesona Yogyakarta, jadi kita di dalam bis ya orang yang ingin mengerti Yogyakarta," tutur Wiwit.

Acara ini berhasil menarik beberapa orang yang berasal dari luar Kota Yogyakarta seperti Solo dan Magelang turut serta dalam acara ini.

6. Sukses memancing animo masyarakat

Coffee On The Bus, Cara Baru Ngopi sambil Keliling Kota YogyakartaSuasana di dalam bus acara Coffee on The Bus, Sabtu (27/6) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Coffee on The Bus sukses memancing animo masyarakat, buktinya pada hari pertama acara ini diselenggrakan di semua jam keberangkatan kursi terisi penuh. Begitu juga pada hari berikutnya.

Untuk itu Wiwit berencana akan meneruskan acara ini tidak hanya pada akhir pekan saja namun juga hari biasa.

"Terus bisa setiap hari, weekday kita coba sudah beberapa weekday coba kita jalankan  tapi kita minimal 10 hingga 15 orang ada ya kita jalan," ungkap Wiwit.

Wiwit mengaku saat ini terus melakukan trial and error dalam menjalankan acara ini untuk melihat bagaimana reaksi orang-orang dan terus mencoba mengetahui apa keinginan dari costumer-nya.

Baca Juga: Minimarket di Yogyakarta Ini Sediakan Produk-produk Asli dari Korea

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya