Sleman, IDN Times - Menjadi tim promosi yang paling sukses di musim kompetisi Liga 1 2019 sejauh ini tak membuat Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantara merasa jumawa.
Menurut pria kelahiran Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta, 45 tahun silam itu, masih terlalu cepat untuk melabeli PSS sebagai tim promosi terbaik.
Memasuki pekan ke-8, PSS Sleman mantap bertengger di posisi ke-5 klasemen sementara di bawah Persebaya Surabaya dengan total perolehan 12 poin dari 7 pertandingan.
Dua tim promosi lainnya, Kalteng Putra saat ini hanya mampu mengamankan posisi 12 klasemen sementara. Sedangkan Semen Padang harus berjuang keras untuk keluar dari posisi juru kunci.
"Ini baru awal, baru 7 (pertandingan). Kita masih ada 27 pertandingan. Jadi saya pikir ini bukan ukuran ya. Tapi nanti kalau kita sudah melewati separuh musim, nah itu," katanya usai sesi latihan di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (15/7).
"Bisa dibilang ya masih terlalu dini lah. Harapan saya sih pemain tidak takabur, sombong, karena masih terlalu jauh untuk mengatakan tim promosi yang bagus," sambungnya.
Satu dari 27 laga yang akan dihadapi PSS adalah pertandingan melawan PSIS Semarang yang akan digelar Rabu (17/7) besok di Stadion Maguwoharjo.
Meski pernah melumat Laskar Mahesa Jenar saat laga uji coba April lalu, lagi-lagi Seto tak mau bersikap jumawa. Lantaran saat itu, sepengamatan Seto, sebenarnya anak-anak asuh Djafri Sastra mampu menampilkan permainan apik.
"Artinya, mereka punya daya juang yang bagus, speednya bagus, counter attack yang bagus. Semarang sendiri juga di luar juga bisa mencuri poin. Ini yang harus kita waspadai," paparnya.
Ia pribadi menilai kualitas kedua kesebelasan sebenarnya tak berbeda jauh. Tapi tetap saja itu tak membuatnya meminta pasukannya mengendorkan penjagaan dari belakang ke depan.
"Saya pikir semua hampir merata ya. Hampir sama, kita sama mereka. Tapi mereka merata, dari belakang sama sampai ke depan kemampuannya merata. Jadi hampir semua lini ya harus kita waspadai," imbuhnya.