Rafinha merasa misinya di PSIM sudah tuntas setelah tim promosi ke Liga 1.
Rafinha memberikan pesan dukungan kepada penggawa PSIM untuk tetap berprestasi di Super League.
Meskipun menjadi pemain terbaik Liga 2 musim lalu, Rafinha hanya bermain 3 kali di Super League bersama PSIM.
Yogyakarta, IDN Times - Penyerang asal Brasil, Rafael De Sa Rodrigues alias Rafinha mengungkapkan kalimat perpisahannya usai resmi dilepas PSIM Yogyakarta ke PSIS Semarang.
"Untuk seluruh suporter PSIM, terima kasih banyak atas cinta dan dukungan kalian selama ini. Saya mencintai kalian," kata Rafinha dalam keterangan resmi PSIM, Senin (29/12/2025).
Rafinha pribadi mengaku berat meninggalkan PSIM karena ikatan emosional mendalam yang ia miliki dengan dengan tim, suporter dan Kota Yogyakarta.
"Saya rasa, saya tidak akan pernah merasakan momen seperti ini lagi. Perasaan saya sekarang campur aduk, antara sedih dan senang," ucapnya.
Kendati, bagi Rafinha, misinya di PSIM telah tuntas seiring keberhasilan tim promosi ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia. Dia merasa bangga bisa menjadi bagian dari sejarah kebangkitan Laskar Mataram.
"Saya datang ke sini dengan misi membawa PSIM naik ke Liga 1. Ketika musim berakhir dan PSIM promosi, saya merasa sangat senang dan bangga," ungkap pemain 33 tahun itu.
Sekalipun harus pisah jalan, Rafinha tetap memberikan dukungan penuh kepada para penggawa PSIM. Dia ingin melihat Reva Adi cs konsisten berprestasi di papan atas Super League.
"Tetaplah berjuang untuk klub ini. Saya berharap semua pemain bekerja keras dan pantang menyerah," pesannya.
Manajer PSIM, Razzi Taruna mengatakan, langkah transfer melepas Rafinha ini merupakan hasil kesepakatan yang telah dipikirkan secara matang dan diputuskan lewat diskusi intensif antara manajemen Laskar Mataram dan sang pemain.
Kata Razzi, Rafinha punya andil besar dalam prestasi tim hingga saat ini. Manajemen memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi Rafinha selama berseragam PSIM.
"Kami berterima kasih kepada Rafa atas kontribusinya selama ini, dari musim lalu sampai sekarang. Rafa sudah banyak membantu PSIM, termasuk menjadi bagian penting klub saat promosi ke Liga 1 Indonesia," ucap Razzi.
Manajemen PSIM, lanjut Razzi, turut mendoakan kesuksesan karier Rafinha di klub barunya, PSIS Semarang yang kini masih bergulat di dasar klasemen grup B Championship 2025/2026.
Rafinha merupakan pemain terbaik Liga 2 musim lalu yang berhasil mengantarkan PSIM juara dan promosi ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia. Total 20 gol dari 22 laga ia torehkan saat itu.
Tapi, predikat gelar pemain terbaik nyatanya bukan jaminan buat Rafinha untuk bermain secara reguler membela PSIM di Super League 2025/2026. Pemain 33 tahun asal Brasil itu bukan pilihan utama Pelatih Jean-Paul van Gastel.
Tercatat, sejauh 15 pekan bergulir, Rafinha baru dimainkan sebanyak 3 kali saja dan itu pun semuanya sebagai pemain pengganti