Fakta Menarik di Balik Gigihnya PSIM Yogyakarta di Super League

- PSIM Yogyakarta tak terkalahkan dalam empat pertandingan pembuka Super League 2025/2026
- PSIM bersaing dengan tim besar dan masuk zona empat besar klasemen sementara
- PSIM menjadi tim promosi dengan rapor terbaik, unggul atas tim promosi lainnya
Rapor positif berhasil dibukukan PSIM Yogyakarta pada awal kompetisi BRI Super League Indonesia 2025/2026. Dalam empat pertandingan pembuka, tim besutan Jean-Paul van Gastel masih memegang catatan belum terkalahkan.
Ini merupakan hasil mengejutkan bagi PSIM. Pasalnya, tim berjuluk Laskar Mataram meraihnya dengan status tim promosi dari Liga 2. Keberadaan PSIM kini layak diperhitungkan lantaran berpeluang menjadi kuda hitam di Super League 2025/2026.
1. PSIM tak terkalahkan dalam empat pertandingan pembuka

PSIM Yogyakarta sebenarnya diadang ujian berat dalam empat pertandingan pembuka Super League 2025/2026. Mereka harus menghadapi lawan-lawan bereputasi besar, macam Persebaya Surabaya, Arema FC, Persib Bandung, dan Malut United.
Hanya saja, PSIM justru di luar prediksi. Mereka membuat kejutan dengan mengalahkan Persebaya Surabaya 1-0 pada partai pembuka Super League 2025/2026. Selepas itu, PSIM mengimbangi Arema FC dan Persib Bandung dengan skor identik 1-1 serta mengalahkan Malut United 2-0 pada Sabtu (30/8/2025).
Ada beberapa faktor yang bikin PSIM gigih sejauh ini. Salah satunya imbas soliditas kuat di lini pertahanan. Keberadaan Franco Mingo, Yusaku Yamadera, Reva Adi Utama, dan Raka Cahyana sebagai pengawal utama lini belakang adalah kunci PSIM mengemas 2 clean sheet dan baru kebobolan 2 gol dari 4 pertandingan.
2. PSIM bersaing dengan Persija Jakarta hingga Arema FC sebagai tim nirkalah

PSIM Yogyakarta masuk daftar tim belum terkalahkan di Super League 2025/2026. Laskar Mataram sejajar dengan empat tim lain yang menorehkan catatan serupa. Mereka adalah Persija Jakarta, Borneo FC Samarinda, Arema FC, hingga PSM Makassar.
Kini, PSIM bersaing di zona empat besar klasemen sementara Super League 2025/2026. Mereka duduk di peringkat keempat dengan raihan 8 poin dari 2 kali menang dan 2 kali imbang. PSIM hanya terpaut beberapa poin dari Persija, Borneo, dan Arema di posisi tiga teratas.
3. PSIM menjadi tim promosi dengan rapor terbaik

Selain itu, PSIM Yogyakarta mempunyai rapor positif lain di Super League 2025/2026. Mereka menjadi tim promosi dengan grafik penampilan terbaik. PSIM unggul atas Persijap Jepara dan Bhayangkara Presisi Lampung FC sebagai rekan tim promosi.
Itu terbukti setelah Persijap baru mencatat 1 menang, 2 imbang, 1 kalah dalam 4 pertandingan pembuka Super League 2025/2026. Persijap berada di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan mengemas lima poin. Mereka berselisih tiga poin dari PSIM Yogyakarta di posisi keempat.
Sementara itu, rapor Bhayangkara tidak lebih baik dari PSIM dan Persijap. Bhayangkara hanya membukukan 1 menang, 1 imbang, 2 kalah dalam 4 laga. Hasil itu membuat tim berjuluk The Guardians untuk sementara tercecer di peringkat ke-10 klasemen Super League berbekal empat poin.
4. PSIM diadang ujian konsistensi

PSIM Yogyakarta menasbihkan diri sebagai tim yang layak diperhitungkan di Super League 2025/2026. Mereka berpeluang menjadi batu sandungan bagi beberapa tim unggulan juara, laiknya Persija Jakarta dan Persib Bandung. Bahkan, PSIM tidak mustahil masuk daftar kandidat jawara.
Hanya saja, PSIM masih dihadapkan ujian panjang. Mereka harus memiliki catatan performa yang stabil jika ingin bersaing di jalur perebutan gelar juara Super League 2025/2026. Untuk melihat itu, kita bisa melihat rapor PSIM dalam melewati laga terdekat sepanjang September 2025 dengan melawan Borneo FC, Bali United, dan PSM Makassar.
PSIM Yogyakarta membuat gebrakan lantaran belum terkalahkan dalam empat laga pembuka Super League 2025/2026. Ini menunjukkan ambisi besar tim Laskar Mataram di kasta tertinggi liga sepak bola Tanah Air. Mampukah PSIM mempertahankan catatan nirkalah tersebut hingga beberapa laga ke depan?