Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Yogyakarta, IDN Times - Skuad PSIM Yogyakarta melaksanakan ziarah ke kompleks pemakaman raja-raja di Kotagede dan Imogiri, Kamis (5/9/2024). Ziarah ini mereka lakukan sebagai salah satu rutinitas Laskar Mataram jelang bergulirnya kompetisi Liga 2 2024/2025.
Berangkat dari Wisma PSIM Yogyakarta di Baciro pukul 17.00 WIB, para pemain menggunakan dua elf putih diikuti oleh rombongan lain di belakang.
1. Tradisi sebelum kompetisi
Dalam siaran resminya dijelaskan, ziarah ini sebagai tradisi rutin PSIM Jogja sebelum bergulirnya kompetisi tiap musim. Ziarah ini bertujuan untuk membuat ikatan tim makin erat dan sebagai refleksi diri.
Selain itu, ziarah juga diharapkan membuat para pemain lebih mengenal budaya dan sejarah Yogyakarta.
Tiba di makam raja-raja di Kotagede tepat sebelum Magrib, para pemain Muslim memutuskan untuk menjalankan salat terlebih dahulu. Setelah itu, mereka mengganti pakaian dengan baju adat yang dikenakan khusus saat berziarah yakni atasan lurik, bawahan kain jarit, dan mengenakan blangkon.
Salah satu pemain PSIM Jogja, Edgard Amping, mengaku antusias dengan ziarah pertama kalinya ini ke Kotagede.
"Rasanya antusias. Pengen tau juga, jadi pengalaman baru. Bisa mengenal lebih dalam budaya di Jogja," ujar Edgard.
2. Perasaan campur aduk Yusaku Yamadera
Sebelum masuk ke dalam makam, rombongan PSIM Jogja melakukan sesi pemotretan. Pasalnya, kegiatan ziarah tak boleh didokumentasikan agar tak mengganggu kesakralannya.
Pukul 19.45 kegiatan ziarah Laskar Mataram di makam raja-raja Kotagede selesai, kemudian mereka menuju ke makam raja-raja di Imogiri.
Menempuh perjalanan setengah jam, rombongan PSIM Jogja sampai di lokasi tujuan. Mereka kemudian menunaikan ibadah salat Isya terlebih dahulu sebelum berganti baju adat. saat mulai acara ziarah suasana pun menjadi hening dan sakral.
Pemain asal Jepang, Yusaku Yamadera, mengaku pengalaman pertamanya mengikuti ziarah ini memberinya perasaan yang kompleks. "Rasanya campur aduk. Ini adalah pengalaman pertama saya ke sini. Dan, saya tidak tau harus melakukan apa. Hanya bingung. Tapi, saya sangat antusias," kata Yusaku.
Meski demikian, Yusaku mengaku senang bisa mengenal tradisi di Jogja. "Saya juga sangat senang berasa di sini untuk melakukan tradisi ini. Dan, saya sangat mengapresiasi kesempatan yang luar biasa dan jarang saya dapatkan ini," lanjutnya.
Baca Juga: PSIM Jogja Pinjam Pemain Muda dari Borneo FC