TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSS Sleman Bermain Imbang Lagi, Ini Catatan Seto ke Pemain

Strategi yang diterapkannya tak berjalan mulus

IDN Times/Tunggul Kumoro

Sleman, IDN Times - PSS Sleman kembali menorehkan hasil imbang untuk ketiga kalinya secara beruntun pada laga lanjutan Liga 1 2019. Ditahan 1-1 di kandang sendiri oleh Bhayangkara FC, Jumat (21/6), Pelatih skuad berjuluk Super Elang Jawa, Seto Nurdiyantara menyebut hasil pertandingan tak sesuai harapannya.

"Dua laga home kita seri 2 kali. Buat saya kehilangan 4 poin. Dari sisi hasil gak saya harapkan, tapi saya syukuri. Kita gak jadi kalah," kata Seto pada sesi jumpa pers di Stadion Maguwoharjo.

Pada laga itu, PSS Sleman memang sempat tertinggal 0-1 pada babak pertama, usai tendangan keras Flavio Beck Junior tak mampu dibendung Kiper Ega Rizky. Beruntung, kesalahan Wahyu Tri Nugroho bisa dikonversi menjadi gol lewat sepakan Yevhen Baha di menit ke-59.

Baca Juga: Gagal Permalukan PSS, Bhayangkara Akui Kehilangan Kontrol Permainan

1. Akui strategi tak berjalan mulus

IDN Times/Tunggul Kumoro

Seto mengatakan, sejak babak pertama, taktik yang ia coba terapkan tak berjalan sesuai rencana. Dari peran gelandang yang kurang bisa menjangkau seluruh lapangan, hingga tekanan yang terlalu longgar kepada tiap pemain lawan.

"Inilah yang membedakan kualitas pemain, pengalaman bermain, buat saya, analisis saya seperti itu. Kita lihat Bhayangkara begitu enak bermain karena mungkin (pemainnya) banyak pengalaman," papar Seto.

Pergantian pemain yang diharapkan bisa memuluskan strategi semula pun juga gagal. Semisal, Seto mencontohkan, Dave Mustain yang menggantikan Sidik Saimima bermain di bawah harapan.

"Karena saya rasa ada beberapa pemain yang tidak dalam top form-nya. Seperti Bagus, Dave, Saimima, ada beberapa. Jadi sebenarnya keyakinan untuk menang ada, kalau mereka bisa tampil seperti sebelum pertandingan ini. Tapi kita banyak belajar, kita tetap apresiasi pemain," imbuhnya.

2. Minim kreativitas dan peluang

IDN Times/Tunggul Kumoro

Diakui Seto, pada pertandingan kali ini anak-anak asuhnya tak menciptakan banyak peluang. Berulang kali bola lepas begitu saja saat memasuki lini pertahanan musuh atau jarang sampai ke kaki pemain depan.

PSS cukup langka mengancam gawang lawan. Hanya ada tiga tendangan yang mengarah ke gawang.

Seto lagi-lagi bilang itu karena kondisi pemainnya yang kurang fit. Imbasnya, kreativitas pemain di lini tengah menjadi minim.

"Harapan saya di babak kedua, Dave bisa tampil impresif seperti yang saya harapkan, tapi gak bisa, jadi gak bisa ngangkat di sana. Itu mungkin salah satu yang membuat sedikit minimnya peluang, dan kreativitasnya jadi gak muncul," katanya.

Pun di lini belakang, Seto menganggap arahannya untuk terus menekan pemain lawan pembawa bola, diabaikan. "Harus ada pressing. Seperti gol yang terjadi, sebenarnya kita sudah ingatkan, tapi mungkin apa yang sudah diinstruksikan kadang lupa," tutur dia.

Baca Juga: Kontra Bhayangkara FC, Sejumlah Pemain PSS Sleman Kurang Fit

Berita Terkini Lainnya