Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Game yang Lebih Seru Dimainkan Pakai Bahasa Asli, Lebih Autentik!

cuplikan Yakuza Kiwami (dok. SEGA/ Yakuza Kiwami)
cuplikan Yakuza Kiwami (dok. SEGA/ Yakuza Kiwami)
Intinya sih...
  • Blasphemous 2 (2023) membawa pemain ke dunia kelam penuh darah, dosa, dan pengorbanan dengan audio bahasa Spanyol yang memperkuat atmosfer kelam dan religius.
  • Assassin’s Creed Unity (2014) membawa pengalaman autentik Revolusi Prancis dengan audio bahasa Prancis yang menghidupkan suasana revolusioner dan Paris abad ke-18.
  • Metro: Redux (2014) menambah lapisan imersif dengan audio bahasa Rusia yang membuat dunia suram dan kacau menjadi lebih meyakinkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bahasa bisa menjadi jembatan kuat antara pemain dan pengalaman dalam game. Beberapa judul game bahkan terasa jauh lebih hidup dan autentik ketika dimainkan dengan audio berbahasa non-Inggris, sesuai latar budaya dan geografisnya.

Dalam beberapa kasus, mengganti bahasa pengisi suara ke bahasa asli bukan cuma menambah nuansa lokal, tapi juga memperkuat cerita dan atmosfer game. Mulai dari kisah feodal Jepang hingga mitologi Tiongkok, berikut daftar game yang patut kamu mainkan dalam bahasa aslinya untuk pengalaman yang lebih mendalam dilansir Gamerant.

1. Blasphemous 2 (2023)

cuplikan Blasphemous 2 (dok. Team17/Blasphemous 2)
cuplikan Blasphemous 2 (dok. Team17/Blasphemous 2)

Blasphemous 2 membawa pemain ke dunia kelam penuh darah, dosa, dan pengorbanan. Sebagai The Penitent One, kamu menjelajahi negeri yang penuh pengaruh religi dan keajaiban seram demi menghentikan kelahiran ulang kutukan bernama The Miracle. Game ini dikenal dengan gameplay menantang, desain level yang mengesankan, dan gaya seni gothic nan mendalam.

Menariknya, Blasphemous dibuat oleh developer asal Spanyol, dan budaya negeri Matador itu sangat terasa dalam desain dan ceritanya—mulai dari arsitektur, simbolisme, hingga inspirasi seni yang menyerupai karya Francisco Goya. Mengaktifkan audio bahasa Spanyol akan memperkuat atmosfer kelam dan religius yang sudah melekat pada game ini.

2. Assassin’s Creed Unity (2014)

cuplikan Assassin's Creed Unity (dok. Ubisoft/Assassin's Creed Unity)
cuplikan Assassin's Creed Unity (dok. Ubisoft/Assassin's Creed Unity)

Seri kedelapan dari waralaba Assassin’s Creed ini membawa pemain ke tengah gejolak Revolusi Prancis. Kamu akan berperan sebagai Arno Dorian, seorang Assassin yang mencoba mengungkap dalang di balik kekacauan yang melanda Paris. Selain elemen stealth dan aksi, game ini juga menyuguhkan kostumisasi senjata dan armor yang cukup dalam.

Meskipun versi bahasa Inggris dari Unity cukup solid, bermain dengan audio bahasa Prancis terasa jauh lebih autentik. Suara latar dan dialog Prancis mampu menghidupkan suasana revolusioner dan Paris abad ke-18 yang penuh intrik. Bagi pemain Barat, pengalaman ini terasa seperti benar-benar berada di tengah demonstrasi jalanan dan persekongkolan rahasia.

3. Metro: Redux (2014)

cuplikan Metro: Redux (dok. 4A Games/ Metro: Redux)
cuplikan Metro: Redux (dok. 4A Games/ Metro: Redux)

Metro: Redux adalah edisi remaster dari Metro 2033 dan Metro: Last Light, dua game first-person shooter berbasis novel karya Dmitry Glukhovsky. Game ini mengajak pemain menyusuri rel kereta bawah tanah Moskow pasca-apokaliptik, di mana manusia bertahan dari radiasi dan mutan mengerikan.

Satu hal yang membuat Metro terasa makin realistis adalah penggunaan bahasa Rusia sebagai audio utama. Meskipun pengisi suara Inggris-nya bagus, mendengar karakter berbahasa Rusia menambahkan lapisan imersif yang sulit ditandingi. Dunia yang suram dan kacau menjadi lebih meyakinkan saat setiap teriakan, perintah, dan desahan terdengar dalam bahasa aslinya.

4. A Plague Tale: Innocence (2019)

cuplikan A Plague Tale: Innocence (dok. Asobo Studio/A Plague Tale: Innocence)
cuplikan A Plague Tale: Innocence (dok. Asobo Studio/A Plague Tale: Innocence)

Berlatar di Prancis abad ke-14, A Plague Tale: Innocence mengikuti kisah Amicia dan adik laki-lakinya, Hugo, yang berusaha bertahan hidup dari Inkuisisi dan wabah tikus yang mematikan. Game ini menekankan elemen naratif dan stealth, dengan lingkungan yang memikat serta hubungan emosional antara kakak-beradik.

Meskipun pengisi suara Inggris dalam game ini sudah sangat bagus, memilih bahasa Prancis untuk audio dapat membawa pengalaman lebih otentik. Suara-suara asli dalam bahasa Prancis terasa menyatu dengan suasana sejarah, membuat latar Prancis zaman perang terasa lebih hidup dan menghanyutkan.

5. Seri Yakuza (Like a Dragon)

cuplikan Yakuza 0 (dok. SEGA/ Yakuza 0)
cuplikan Yakuza 0 (dok. SEGA/ Yakuza 0)

Seri Yakuza (Like a Dragon dalam bahasa Jepang) adalah ikon game Jepang yang menampilkan kehidupan dunia bawah tanah di negeri Sakura. Dari cerita yang dramatis hingga mini game kocak, Yakuza punya segalanya. Pemain bisa menjelajahi distrik-distrik semu Tokyo, meninju geng jalanan, atau sekadar karaoke.

Walaupun versi Inggris-nya cukup solid, tidak ada yang bisa mengalahkan intensitas versi Jepang dengan subtitel. Dialog penuh emosi, makian khas Jepang, hingga nyanyian karaoke—semuanya lebih berasa ketika didengar dalam bahasa aslinya. Ini bukan sekadar terjemahan, tapi bagian dari jiwa permainan itu sendiri.

6. Black Myth: Wukong (2024)

cuplikan Black Myth: Wukong (dok. Game Science/Black Myth: Wukong)
cuplikan Black Myth: Wukong (dok. Game Science/Black Myth: Wukong)

Black Myth: Wukong mengajak pemain masuk ke dunia mitologi Tiongkok yang menawan. Kamu berperan sebagai The Destined One, sosok kera pejuang yang harus mengalahkan makhluk-makhluk mistis untuk mendapatkan relik peninggalan Sun Wukong. Game ini memadukan pertarungan cepat dengan grafis memukau dan desain musuh yang menakjubkan.

Mengaktifkan bahasa Mandarin sebagai audio utama akan membawa pengalaman lebih autentik. Dalam versi ini, penokohan terasa lebih kuat, dan setiap dialog sarat makna budaya. Bahasa Mandarin menghadirkan nuansa mistis dan epik yang cocok dengan narasi penuh legenda dan filosofi Timur.

7. Sekiro: Shadows Die Twice (2019)

cuplikan Sekiro: Shadows Die Twice (dok. FromSoftware/Sekiro: Shadows Die Twice)
cuplikan Sekiro: Shadows Die Twice (dok. FromSoftware/Sekiro: Shadows Die Twice)

Sekiro adalah mahakarya dari FromSoftware yang memadukan gameplay menantang dengan kisah emosional berlatar Jepang era Sengoku. Kamu berperan sebagai Wolf, shinobi yang setia berusaha menyelamatkan tuannya dari kekacauan yang mengancam negeri.

Bermain Sekiro dalam bahasa Jepang memberikan kedalaman ekstra pada karakternya. Dari teriakan pertempuran hingga percakapan sunyi, setiap kata terasa pas dengan estetika samurai dan kehormatan. Bahasa Jepang bukan hanya meningkatkan atmosfer, tapi juga memperkuat esensi budaya yang menjadi inti cerita game ini.

Mengganti bahasa di dalam game bukan sekadar soal preferensi, tapi juga soal bagaimana kita bisa terhubung lebih dalam dengan dunia, karakter, dan budaya yang dihadirkan. Dalam daftar ini, memainkan game dengan bahasa aslinya justru membuat pengalaman bermain terasa lebih utuh dan autentik.

Entah itu Jepang, Prancis, Spanyol, Rusia, hingga Mandarin—bahasa lokal mampu membangun suasana, emosi, dan imajinasi yang lebih kuat. Jadi, jangan ragu untuk mengubah pengaturan audio dan rasakan sendiri bagaimana satu perubahan kecil bisa membuat game favoritmu terasa jauh lebih imersif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us