Sindir Doa Neno Warisman, Ma'ruf: Ente Siapa? Makanya Belajar Doa...

Ma'ruf menegaskan bahwa jatuhnya pilihan menjadi Cawapres kepada dirinya adalah bentuk penghormatan Jokowi terhadap para ulama.

"Jadi kalau Jokowi dibilang anti-ulama, benci dengan ulama–itu sama sekali tidak benar karena pendampingnya juga ulama," ungkapnya.

Ulama yang juga pernah menjabat Rais Aam PBNU ini juga mengingatkan bahwa ajang Pilpres  tidak sama dengan Perang Badar. Pilpres, bagi Ma'ruf, adalah kesempatan untuk memilih pemimpin terbaik bagi agama dan kemakmuran negara.

"Kita memang mau menang, namun tidak boleh merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Mosok (masa) doanya doa Perang Badar? "ujar Ma'ruf menyindir doa yang dibacakan Neno Warisman pada acara Munajat 212 di Lapangan Monas, Jumat, 21 Februari silam.

"'Kalau Kamu kalahkan kami, Kamu tidak disembah di bumi...' Lha, entenya siapa? Kok, doanya seperti itu? Doa itu ada tempat-tempatnya. Kalau perang ya doanya perang, kalau damai ya doanya damai. Makanya belajar kalau mau berdoa itu," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut Ma'ruf Amin juga memastikan karena yang kader NU maka setiap kader NU dan umat NU akan cancut taliwondo (ikut bekerja bersama-sama) memenangkan Jokowi dan dirinya.

"Bersedia tidak memenangkan saya dan Pak Jokowi?" kata Ma'ruf yang disambut teriakan "bersedia" oleh para santri dan santriwati.‎