Seratusan Peserta Antusias Ikuti Pemilihan Duta Baca di Kota Jogja

- 128 peserta ikut ajang perdana Pemilihan Duta Baca Kota Yogyakarta, terdiri dari 100 pelajar dan 28 masyarakat umum.
- Seleksi mencakup karya tulis dan tes tertulis, menuju babak final yang akan mengumumkan pemenang pada 11 September 2025.
- Ajang ini bertujuan mendorong budaya literasi, dengan peserta muda terinspirasi untuk menunjukkan bahwa membaca itu bermanfaat dan keren.
Yogyakarta, IDN Times – Sebanyak 100 pelajar dan 28 masyarakat umum ambil bagian dalam ajang Pemilihan Duta Baca Pelajar dan Daerah yang digelar untuk pertama kalinya di Kota Yogyakarta. Babak penyisihan berlangsung pada Kamis (4/9/2025) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta.
Peserta mengikuti seleksi karya tulis dan tes tertulis. Antusiasme ini menunjukkan semangat besar dari pelajar maupun warga dalam mendorong budaya literasi di lingkungan masing-masing.
1. Ajang perdana dorong budaya gemar membaca

Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan dan Pengembangan Gemar Membaca DPK Kota Yogyakarta, Nunun Zulaikha, menjelaskan bahwa pemilihan Duta Baca ini merupakan yang pertama kali diadakan di kota tersebut.
“Pemilihan Duta Baca pada dasarnya merupakan bagian dari menerjemahkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kegemaran membaca bagi masyarakat, diperkuat dengan Perda Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perpustakaan salah satunya terkait upaya pembudayaan kegemaran membaca,” jelasnya dilansir laman resmi Pemkot Jogja.
Nunun menerangkan ada dua kategori dalam ajang ini, yakni Duta Baca Pelajar yang diikuti murid SMP dan SMA sederajat, serta Duta Baca Daerah yang terbuka bagi masyarakat umum berusia di atas 18 tahun dengan domisili Kota Yogyakarta.
2. Semangat literasi dari pelajar hingga masyarakat

Antusiasme peserta cukup tinggi. Dari 100 pendaftar kategori pelajar, 93 dinyatakan lolos ke babak penyisihan. Sementara kategori Duta Baca Daerah diikuti 27 peserta dari 28 pendaftar.
“Baru pertama kali, antusiasmenya cukup besar, ini jadi satu bukti masih banyak anak muda dan warga masyarakat yang punya semangat literasi tidak hanya untuk dirinya, tapi juga ke orang di sekitar,” terangnya.
Nunun menambahkan, kehadiran Duta Baca diharapkan dapat menghadirkan teladan nyata bagi masyarakat tentang manfaat membaca, mulai dari memperluas wawasan, mempertajam berpikir kritis, mengoptimalkan fungsi otak, hingga meningkatkan kualitas hidup. “Harapan kami dengan terpilihnya Duta Baca Pelajar dan Daerah nantinya, bisa membantu berkolaborasi dalam program memperkuat budaya literasi masyarakat, termasuk juga bersama komunitas di wilayah melalui Kampung Baca dan kegiatan lainnya,” imbuhnya.
3. Kisah peserta yang terinspirasi membaca

Peserta dari SMA 6 Muhammadiyah Yogyakarta, Adinda Khomsya, mengungkapkan alasannya mengikuti ajang ini. Ia ingin mengubah stigma negatif terkait julukan kutu buku.
“Ada beberapa orang yang bilang aku itu kutu buku dan kesannya membosankan, padahal semakin banyak membaca buku aku jadi makin terbuka wawasannya, dengan mengikuti seleksi Duta Baca ini aku mau menyampaikan kalau jadi kutu buku itu keren, tetap bisa bersosialisasi, dan punya banyak pengetahuan,” ceritanya.
Sementara itu, siswi MAN 2 Yogyakarta, Hurria Dini Chalisa, mengaku baru gemar membaca sejak SMP setelah menemukan buku yang mengubah pandangannya. “Dulu aku lebih suka baca komik, tapi setelah baca buku yang sangat berkesan, aku jadi bisa lebih mengenal diri sendiri, mulai ketagihan dengan membaca buku terkait bagaimana mengetahui potensi diri. Dengan Duta Baca ini harapannya makin banyak teman-teman seusiaku setidaknya punya pengalaman berkesan dari membaca buku, sebagai pintu masuk mengeksplorasi buku yang lain,” katanya.
Setelah babak penyisihan, panitia akan memilih 10 peserta terbaik dari masing-masing kategori, baik Duta Baca Pelajar maupun Duta Baca Daerah. Mereka yang lolos akan melaju ke babak final dengan penilaian melalui presentasi esai dan wawancara. Pemenang akan diumumkan pada 11 September 2025.