PT PAL Ungkap Progres Pengerjaan Scorpene dan Frigate Merah Putih
- Progres pembuatan kapal selam Scorpene masih pada tahap desain dengan Prancis, diharapkan pemotongan pelat pertama dilakukan tahun depan.
- Pembangunan Frigate Merah Putih telah mencapai 58 blok fisik dari total 161 blok yang harus dikerjakan.
- PT PAL Indonesia sedang bernegosiasi dengan beberapa negara untuk proyek pembangunan kapal induk pertama bagi Indonesia.
Sleman, IDN Times - PT PAL Indonesia mengungkap progres dua proyek strategis untuk memperkuat pertahanan maritim Indonesia. Keduanya adalah kapal selam canggih, Scorpene, dan kapal Frigate Merah putih. Adapun wacana pembuatan kapal induk oleh perseroan ini.
1. Pemotongan pelat Scorpene tahun depan
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod menyebut sekarang ini pembuatan Kapal Selam Scorpene bersama perusahaan asal Prancis, Naval Group memasuki tahap penyusunan desain.
"Secara (pengerjaan) fisik belum, karena untuk desain saja kita membutuhkan waktu yang cukup lama bekerja sama dengan Prancis," kata Kaharuddin di UGM, Sleman, DIY, Selasa (24/9/2024).
Dia berharap pembangunan struktur badan kapal bisa dimulai setelah prosesi pemotongan pelat pertama atau first steel cutting tahun depan.
"Mudah-mudahan tahun depan pemotongan pelat pertama sudah bisa dilakukan," tuturnya.
2. Pembangunan fisik Frigate sudah 58 blok
Selain itu, Kaharuddin juga membeberkan perkembangan pengerjaan Frigate Merah Putih. Menurutnya, dari total 161 blok yang harus dikerjakan, telah tuntas 110 blok di antaranya.
"Frigate Merah Putih kita sudah dari 161 blok desain sudah menyelesaikan sampai di 110 blok, sementara pembangunan fisiknya sudah sampai di 58 blok," urai dia.
3. Kapal induk pertama RI
Lebih jauh, Kaharuddin turut mengungkap proyeksi pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto yang bakal membangun kapal induk pertama buat RI. Menurutnya, beberapa negara telah bernegosiasi dengan PT PAL Indonesia menyangkut proyek pembangunan kapal di dalam negeri.
"Kapal induk juga akan menjadi salah satu target di dalam pemerintahan baru nanti untuk dibangun dan juga beberapa negara luar juga sudah melakukan negosiasi dengan PT Pal Indonesia untuk dibangun di PT PAL Indonesia," bebernya.
