Serambi Buya Syafii (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Pengusulan sosok Buya Syafii Maarif menjadi pahlawan nasional sebelumnya disuarakan oleh Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Mereka meneken kerja sama penyusunan naskah kajian akademik dalam rangka pengusulan sang pendiri Maarif Institute sebagai pahlawan nasional.
Hal serupa juga digaungkan DPP Garda Pemuda NasDem (GPND) saat tadarus kebangsaan di Sumatera Barat, Rabu (26/10/2022) yang menyatakan siap mengusulkan dan mengawal tokoh cendekiawan Muslim itu sebagai pahlawan nasional.
Mengutip laman resmi UM Sumatera Barat, Rektor UM Sumatera Barat Riki Saputra menuturkan bahwa akademisi kampusnya bersama Pemda Sijunjung berniat mewujudkan Buya Syafii sebagai pahlawan nasional, menimbang sosoknya yang tidak saja dimiliki daerah Sijunjung dan Muhammadiyah, namun merupakan guru bangsa dan cendikiawan dunia.
Jasa Buya Syafii telah diabadikan oleh UM Sumatera Barat sebagai nama Convention Hall di Kampus 1 Padang. UM Sumatera Barat selain itu juga merintis berdirinya Museum Rumah Kecil Buya Syafii Maarif di Sumpur Kudus tanggal 19 September 2022.
Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, menambahkan Pemda Sijunjung merasa paling bertanggung jawab dalam pengajuan tersebut karena jasa besar Buya Syafii yang tidak saja dirasakan oleh bangsa Indonesia, akan tetapi juga oleh masyarakat Sijunjung, sebagai tanah kelahirannya.
Sejalan UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan bahwa dalam setiap pengajuan seorang tokoh sebagai pahlawan nasional harus memenuhi kriteria dan persyaratan umum dan administrasi. Antara lain adalah naskah kajian akademik dan bukti-bukti pengakuan masyarakat atas jasa dan pengabdian pria kelahiran Nagari Calau, Sumpur Kudus tanggal 31 Mei 1935 itu.
Pemda Sijunjung telah membuat kebijakan dan membuat langkah strategis seperti mengabadikan nama sang tokoh sebagai nama sebuah rumah sakit di Sijunjung dan nama museum serta SMK Pariwisata di daerah setempat.