Cuaca Ekstrem di Jogja: 90 Rumah Tergenang, Longsor hingga Korban Luka

- Korban luka akibat cuaca ekstrem di Jogja, terjadi di lima titik Kemantren.
- Dampak di Sleman: pohon dan rumpun bambu tumbang, menutup akses jalan Dusun Kemirikebo – Dusun Ngandong Girikerto, Turi, dan jaringan listrik.
- Satu pohon tumbang di Bantul, menutup akses jalan. Penanganan assesment, pemotongan dan pembersihan dilakukan.
Yogyakarta, IDN Times – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) mencatat sejumlah dampak hujan lebat disertai angin kencang pada Selasa (19/8/2025). Pohon tumbang, puluhan rumah tergenang, hingga ada korban luka akibat cuaca ekstrem ini.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, mengatakan berdasar data BPBD DIY hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang terjadi pada pukul 11.00–16.00 WIB. Ia menyebut BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca wilayah DIY sebanyak 6 kali mulai pukul 10.20 WIB, update pukul 10.36 WIB, 10.54 WIB, 12.11 WIB, 13.17 WIB, 14.50 WIB sampai pukul 17.00 WIB dengan lokasi yang terdampak kejadian cuaca ekstrem di wilayah DIY.
1. Korban luka sedang

Berdasar data pukul 18.30, dampak hujan lebat disertai angin kencang di Kota Yogyakarta, terjadi di lima titik Kemantren (Kecamatan). Meliputi Umbulharjo, Ngampilan, Gondokusuman, Kotagede, dan Jetis. Dampaknya satu korban luka sedang, dua pohon tumbang, 1 unit rumah rusak.
“Talud longsor satu titik, rumah tergenang 90 unit. Satu yang korban luka itu karena tertimpa pohon tumbang,” jelas Noviar.
2. Dampak di Sleman

Sementara itu di Kabupaten Sleman dampak yang terjadi satu pohon dan rumpun bambu tumbang, menutup akses jalan Dusun Kemirikebo – Dusun Ngandong Girikerto, Turi, dan jaringan listrik.
“Baliho roboh menimpa jaringan listrik dan kendaraan di Depok Sleman. Beberapa ruas jalan terdampak banjir luapan,” kata Noviar.
3. Satu pohon tumbang di Bantul

Noviar juga mengatakan dampak dirasakan di Kabupaten Bantul. Dampak satu pohon tumbang menutup akses jalan.
“Penanganan assesment, pemotongan dan pembersihan. Selain itu koordinasi dengan pihak terkait,” kata Noviar.