Boardgame Land diadakan di Sumatra, Jawa dan Kalimantan
Acara bertujuan membangun komunikasi keluarga melalui permainan untuk memperkuat ketahanan anggota keluarga.
Ketahanan keluarga penting dalam menghadapi perubahan dan situasi krisis, serta mendukung tumbuh kembang anak dengan baik.
Yogyakarta, IDN Times - Penguatan ketahanan keluarga Indonesia masih menjadi perhatian dengan berbagai tantangan, seperti angka kekerasan dalam rumah tangga dan masalah ekonomi.
Boardgame Land, sebuah acara interaktif diselenggarakan di 30 kota se-Indonesia bertujuan untuk mendorong para keluarga, khususnya golongan rentan, untuk membangun komunikasi melalui permainan guna memperkuat ketahanan anggota keluarga.
Boardgame land adalah bagian gerakan The Human Safety Net (THSN), inisiatif global Generali Indonesia yang menggandeng Komunitas Ibu Profesional. Boardgame Land mempertemukan seluruh anggota keluarga dengan penggiat dan penggerak modul edukatif dalam keluarga.
Head of Marketing and Communications Generali Indonesia sekaligus Program Manager The Human Safety Net Indonesia, Windra Krismansyah menjelaskan, Boardgame Land diselenggarakan secara bertahap sejak Juni hingga Desember. Aktivitas ini diadakan di di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan.
Di Jogja sendiri, acara berlangsung pada Sabtu (6/12/2025) di Gamestory Boardgame & Cafe, Kalasan, Sleman. Dalam acara ini tersedia expo boardgame yang menghadirkan berbagai permainan keluarga dan tradisional untuk membangun komunikasi serta pendidikan keluarga.
Ada juga Boardgame Open Space, ruang permainan, ilmu dan keterampilan seputar permainan boardgame; serta Workshop yang membahas seputar pendidikan anak dan keluarga untuk wawasan baru lebih luas. "Seluruh materi modul boardgame ditujukan untuk meningkatkan ketahanan keluarga dalam berbagai aspek, termasuk komunikasi, interaksi, hingga perencanaan finansial," kata Windra.
Generali Indonesia berpandangan, membangun ketahanan keluarga meningkatkan keharmonisan-kesejahteraan, dan memperkuat fondasi masyarakat. Ketahanan keluarga berperan dalam pengembangan SDM berkualitas dan stabilitas sosial.
"Semakin baik ketahanan keluarga, semakin baik pula kemampuan keluarga menghadapi perubahan atau situasi krisis yang mungkin bisa terjadi," kata Windra.
Adapun The Human Safety Net merupakan gerakan global yang aktif di 26 negara. Misinya, membuka potensi orang-orang yang hidup dalam keadaan rentan, sehingga mereka dapat mengubah kehidupan keluarga dan komunitas mereka.
Setiap tahun The Human Safety Net menggalang inisiatif Global Challenge dengan mengajak peran serta dari karyawan, tenaga pemasar, dan mitra perusahaan serta masyarakat secara umum, untuk berpartisipasi dalam meningkatkan dampak sosial.
"Melalui program The Human Safety Net ini kami ingin mewujudkan masyarakat yang lebih berdaya dan berkelanjutan melalui penguatan ketahanan keluarga. Kami percaya keluarga yang menjadi fondasi ketahanan nasional, dan mempersiapkan generasi masa depan gemilang juga dipersiapkan mulai dari keluarga," pungkas Windra.
Founder Komunitas Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani, dengan kegiatan ini harapannya keluarga terbekali dan memiliki jati diri, mandiri, serta mempunyai kedaulatan penuh dalam pengambilan keputusan di keluarganya.
Hal-hal di atas menjadi kunci pula untuk mendukung tumbuh kembang anak dengan baik dan membangun jaringan komunitas yang saling mendukung.
"Kami berharap akan semakin banyak keluarga yang memahami cara membangun komunikasi dengan beraneka macam permainan atau boardgame keluarga dan juga bisa menginspirasi keluarga lainnya, guna membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan," kata Septi.
Berbagai program The Human Safety Net bersama Komunitas Ibu Profesional sejak tahun 2020 diklaim telah memberikan dampak kepada 22 ribu lebih anak dan keluarga untuk penguatan ketahanan keluarga yang termasuk literasi finansial, khususnya asuransi, dan persiapan perencanaan keuangan keluarga.
Secara global, gerakan The Human Safety Net telah aktif di 26 negara dan telah membantu lebih dari 800 ribu orang yang fokus pada dua program utama: for families dan for refugees. Lebih dari 4 ribu karyawan dan agen Generali Group juga sudah ikut terlibat dalam gerakan ini.