Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bulan suci Ramadan (freepik.com/freepik)

Yogyakarta, IDN Times - Bulan suci Ramadan sebentar lagi tiba. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta tidak ada pihak yang melakukan razia atau "sweeping" tempat makan saat memasuki Ramadan.

"Tidak boleh ada 'sweeping' rumah makan. Yang berpuasa menghormati yang tidak puasa, yang tidak berpuasa juga menghormati yang puasa," kata Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, Senin (4/3/2024).

Eko menjelaskan selain meningkatkan ibadah ritual, Bulan Suci Ramadan seyogianya menjadi momentum memupuk toleransi serta memperkuat solidaritas dengan saling membantu antarsesama warga. "Saling tolong menolong antara yang mampu secara ekonomi dan yang tidak mampu. Yang kecukupan dan kurang kecukupan agar saling membantu," katanya.

 

1. Toleransi penting untuk dijaga

Ilustrasi Ramadan (Pixabay/Mohamed_hassan)

Eko menjelaskan praktik toleransi dan tenggang rasa penting untuk terus dijaga di Yogyakarta sebagai salah satu pusat destinasi wisata di Tanah Air.
Manakala praktik baik tersebut mampu dirawat warga DIY, dia meyakini secara tidak langsung akan memengaruhi stabilitas kunjungan wisata yang biasanya menurun selama bulan puasa di provinsi ini. "Tentunya ketika Yogyakarta ini aman, nyaman maka wisatawan juga senang," katanya dikutip Antara. 

2. Kepolisian dan warga bersama jaga kondisi

Ketua Komisi A DPRD DIY, Fraksi PDI Perjuangan, Eko Suwanto. (Dokumentasi Istimewa)

Eko berharap situasi aman dan kondusif terus dikawal oleh aparat kepolisian beserta Jaga Warga di lima kabupaten/kota dengan menggunakan kearifan lokal sebagai pendekatan dalam membangun serta memelihara kamtibmas.

"Ramadan ini kan sudah setiap tahun berlangsung sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Ramadhan ini adalah momentum aman lahir batin," ucap dia.

3. Kunjungan wisata akan menggeliat jelang Idul Fitri

Teras Malioboro (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Menurut Eko, setelah mengalami penurunan kunjungan wisata selama Ramadan, kunjungan di DIY akan menggeliat kembali menjelang Idulfitri. Hal itu, kata Eko, seiring dengan kebiasaan masyarakat pulang kampung, baik untuk bersilaturahmi maupun berziarah ke makam leluhur.

"Ada kebiasaan masyarakat sebelum Ramadhan mau pulang ketemu keluarganya menjelang lebaran. Di sisi lain Jogja juga menjadi tempat transit para pemudik," ungkapnya.

Editorial Team