TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Demam Berdarah di Jogja Naik Tajam, 2 Orang Meninggal

Waspadai musim hujan, picu lonjakan kasus DBD

Ilustrasi Demam Berdarah. IDN Times/ istimewa

Yogyakarta, IDN Times - Kasus demam berdarah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat pada awal tahun 2024. Kenaikan kasus bahkan masuk kategori cukup signifikan di beberapa wilayah DIY.

 

1. Kasus naik 2-3 kali lipat di beberapa wilayah

ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com/mikadago)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY Setiyo Harini memaparkan, berdasarkan hasil pencermatan, terjadi kasus dengan jumlah cukup signifikan.

Berikut data kasus demam berdarah di kabupaten/kota di DIY:

  1. Kabupaten Kulon Progo sebanyak 34 kasus
  2. Kabupaten Bantul sebanyak 76 kasus
  3. Kabupaten Sleman sebanyak 56 kasus
  4. Kabupaten Gunungkidul sebanyak 311 kasus
  5. Kota Yogyakarta sebanyak 45 kasus

Secara persentase, kenaikan kasus demam berdarah saat ini naik dibanding tahun 2023. Secara angka hingga bulan Maret, jumlah kasus di beberapa wilayah mencapai dua hingga tiga kali lipat peningkatanya.

2. Dua orang meninggal dunia

Ilustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Rini melanjutkan, untuk penanganan di Kota Yogyakarta dan Kulon Progo diklaim masih terkendali, karena belum ditemukan kasus keparahan atau kematian.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk Kabupaten Sleman dan Bantul, berkaca dari jumlah kasus demam berdarah. Terlebih Gunungkidul, terdapat dua orang meninggal dunia. "Harapan kami dengan adanya peningkatan ini tetap bisa terkendali," ucap Rini.

 

Baca Juga: 6 Ciri-ciri DBD pada Bayi, Jangan Abaikan Demam hingga Ruam!

3. Pemicu kenaikan kasus

ilustrasi demam (pixabay.com/Vika_Glitter)

Dinkes mensinyalir, kenaikan kasus demam berdarah dipicu tingginya curah hujan dan cuaca yang berubah-ubah di awal tahun 2024.

Hujan dan pancaroba menjadi paduan faktor kenaikan kasus DBD. Nyamuk bisa bertelur di genangan air. Saat kemarau tiba, telur tetap bisa menempel di permukaan tanah atau dinding. Di saat terkena air masih bisa menetas.

Bukan cuma itu, menurut Rini, kenaikan kasus ditengarai kelengahan masyarakat yang kini perlu diingatkan lagi cara preventifnya. Termasuk menghidupkan gerakan PSN 3 M Plus.

"Jadi memang harus diwaspadai bukan hanya air yang di bak mandi dan penampungan air yang ada di dalam rumah. Tapi juga di luar rumah," tutur Rini.

 

Verified Writer

Tunggul Kumoro Damarjati

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya